
LindungiHutan.com, Semarang – Hari Mangrove Sedunia diperingati pada tanggal 26 Juli setiap tahun. Sebagai negara kepulauan yang kaya akan potensi sumber daya alamnya, Indonesia memiliki luasan hutan mangrove terbesar di dunia. Luasan tersebut tersebar dari Sumatera hingga Papua, dengan Papua memiliki sepertiga dari luasan total mangrove yang ada.
Menurut data Bakosurtanal pada tahun 2009, luasan mangrove di Papua dan Papua Barat sebesar 1.634.003.454 ha. Namun sayangnya, laju kerusakan mangrove di sana juga cepat.
Teluk Youtefa, salah satu kawasan konservasi yang ada di Jayapura, pada tahun 2013 kehilangan luasan mangrovenya seluas 1.675 ha. Padahal, daerah sepanjang Entrop sampai Hamadi tersebut merupakan resapan air.
Baca Lainnya : LindungiHutan sebagai Platform Konservasi Lingkungan
Peringati Hari Mangrove Sedunia di Teluk Yotefa
Prihatin terhadap nasib mangrove di Teluk Youtefa membuat Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua dan Forum Komunitas Jayapura (FKJ), yang didalamnya termasuk pula relawan LindungiHutan Jayapura, mengadakan penanaman mangrove di Pantai Mendug Teluk Youtefa pada 28 Juli 2018 lalu. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia ini juga mengajak siswa-siswi SMP 14 Koya Koso.
“Lokasi kegiatan ini luasnya hampir satu hektar dan termasuk hutan primer yang menjadi korban unprosedural sebuah perencanaan pembangunan. Harusnya pemerintah yang menanami tapi sampai sekarang kondisi terbiar” kata Fredy, koordinator kegiatan.
Yuk, Adakan Penghijauan di Daerahmu!
Bersama LindungiHutan, Menghijaukan Indonesia.
Pantai Mendug memang menjadi salah satu lokasi yang dibabat untuk pembangunan jalan Hamadi-Holtekamp pada tahun 2015 lalu. Peran pemerintah yang seharusnya hadir untuk reboisasi mangrove disana justru malah tidak terasa.

“Pemerintah tidak hadir untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, oleh sebab itu kami lakukan dengan cara kami sendiri. Namun saya sedikit kecewa, kenapa pada kegiatan ini yang lebih banyak ikut justru bukan anak Papua? Padahal ini adalah tanah kelahiran mereka sendiri” lanjut Fredy.
Selain penanaman, peserta juga melakukan aksi bersih sampah di sekitar dermaga Abesauw.
Baca Lainnya : Memantau Hutan Menggunakan Teknologi, Bisakah?

Iznillah, koordinator relawan LindungiHutan Jayapura mengapresiasi semangat para peserta kegiatan tersebut.
“Luar biasa semangat kawan-kawan kemarin, meskipun yg ikut hanya 35 peserta dan lokasi yg kami tuju memang berat, tapi semuanya strong. Kemarin itu kami harus nyebrang laut dulu dan berjalan kaki cukup jauh menuju lokasi penanaman disaat sedang panas-panasnya” katanya. (Kika)*
Referensi: Wartaplus, Mongabay
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di daerahmu. Selain daerahmu, kamu juga bisa membantu menghijaukan daerah lainnya di Indonesia lho!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!