
LindungiHutan.com, Semarang. Kerusakan hutan yang semakin tinggi membuat munculnya berbagai inovasi di bidang kehutanan terkait rehabilitasi hutan dan lahan. Salah satunya adalah seedball.
Seedball merupakan bulatan kecil yang berisi tanah dan biji biji tanaman yang nantinya akan “dibuang” ke segala penjuru agar tumbuh dengan sendirinya dengan meminimalkan campur tangan manusia. Selain “dibuang” langsung, seedball juga bisa dijatuhkan dengan menggunakan bantuan pesawat udara. Metode ini biasa dinamakan aeroseedling.
Tujuan metode aeroseeding ini adalah untuk mencapai daerah rehabilitasi yang sulit dijangkau karena medannya yang susah ataupun tidak bisa dilakukan dengan penanaman secara konvensional. Selain itu, metode ini juga lebih hemat energi dan waktu.
Baca Lainnya : Live Planting, Rasakan Sensasi Tanam Pohon Jarak Jauh
Metode ini sudah lama dikembangkan di Amerika sejak 1987. Di Indonesia, metode ini pertama kali diujicobakan di wilayah pegunungan Kabupaten Ngawi pada tahun 2006. Hasil monitoring sampai dengan tahun 2008, benih yang telah tersebar sudah mencapai ketinggian 1,5 – 2,5 meter dengan persen hidup kurang lebih mencapai 50 – 60%.
Metode seperti ini menganut aliran Natural Farming, metode pertanian yang lebih ekstrim daripada pertanian organik. Kalau pertanian organik hanya menekankan untuk tidak menggunakan bahan-bahan kimia dalam pengolahan sumber makanan, maka natural farming menitikberatkan pengolahan tanah tanpa harus di bajak (dibalik) karena mereka meyakini dengan pembalikan itu nantinya malah akan merusak struktur tanah yang sudah tertata baik oleh alam.
Tanaman ditumbuhkan sesuai dengan kondisi alam dan iklim. Mereka tidak akan membuat manupulasi terhadap apapun yang bertentangan dengan prinsip alam. Hidup selaras dengan kekuatan alam. Pada metode ini juga disarankan untuk tidak memendam bola bola itu ke dalam tanah atau malah menyiraminya, karena nanti malah akan merusaknya.
Yuk, Adakan Penghijauan di Daerahmu!
Bersama LindungiHutan, Menghijaukan Indonesia.
Kita dianjurkan untuk membiarkannya tumbuh dengan sendirinya dan seleksi alam akan membuatnya menjadi tanaman yang baik, dimana tanaman yang kuat akan dapat tumbuh menjadi besar, sedangkan yang lemah akan mati dan sehingga nantinya kita akan mendapatkan tanaman yang benar-benar berkualitas tinggi.

Membuat seedball juga ternyata tidak sulit lho Sahabat. Kita hanya memerlukan tanah liat, pupuk kompos/kandang, biji tanaman yang ingin ditanam, dan air. Jika ada dana lebih, bisa juga ditambah insektisida atau pestisida untuk menghindari seedball kita terserang hama penyakit.
Setelah bahannya terkumpul langkah selanjutnya adalah mencampurkan semua bahan menjadi satu kemudian bentuk menjadi bola-bola sebesar kelereng. Sehabis itu keringkan ditempat yang tidak terkena matahari, dan sudah. Itu saja, dan kita sudah dapat menggunakan bola itu di lapangan.
Wah ternyata mudah ya? Bisa dicoba nih Sahabat. Untuk kelestarian hutan Indonesia di masa mendatang, yuk bersama kita menghijaukannya!! (Kika)*
Referensi: BLI KLHK, Layangseta
LindungiHutan merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Dalam rangka mendukung kegiatan penghijauan teman-teman di Indonesia, yuk dukung Kampanye Alam daerahmu dengan berkunjung pada situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!