Rusa Timor : Ikon Satwa Khas Indonesia

Berikut kami sampaikan ulasan singkat mengenai rusa timor. Selamat membaca

Ads
Sekelompok Rusa Timor ⓒ alamendah.org
Sekelompok Rusa Timor ⓒ alamendah.org

Halo Sahabat Alam! Kali ini kita akan berkenalan dengan salah satu satwa penghuni hutan yang memiliki tanduk. Satwa ini merupakan salah satu penghuni tertua di daratan Timor dan telah ditetapkan sebagai fauna identitas Nusa Tenggara Barat. Satwa yang dimaksud adalah Rusa Timor (Rusa timorensis) atau yang juga biasa disebut Rusa Jawa. Rusa Timor merupakan salah satu rusa yang ada di Indonesia selain Rusa Bawean, Rusa Sambar, Kijang Kuning dan Kijang. Jenis rusa yang satu ini sangat mudah beradaptasi, lho. Selain itu, pada tahun 2020 rusa ini ditetapkan sebagai ikon untuk peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa. Yuk, kita kenalan lebih jauh lagi dengan satwa iconic satu ini.

BACA JUGA: Indonesia Green Living Festival: Menjadi Bangsa yang Hijau

Karakteristik

Rusa Timor memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan berat badan hanya 60-100 kg. Panjang badan dengan kepala rusa dewasa bisa mencapai 120-130 cm dan panjang ekor 10-30 cm. Tinggi bahu betina 100 cm dan jantan mencapai 110 cm. Rusa jantan dewasa memiliki tanduk bercabang tiga yang beralur panjang dan berujung kasar dan runcing. Panjang rata-rata dari tanduk ini berkisar 80-90 cm, namun ada juga beberapa yang panjangnya mencapai 111 cm. Tanduk pada rusa jantan akan tumbuh saat mereka berusia delapan bulan dan akan terus bertumbuh hingga memiliki cabang tiga. Gambaran fisik dari satwa ini antara lain memiliki tungkai pendek, ekor panjang, gigi seri yang besar dan dahi cekung. Warna bulu bervariasi dari coklat kemerahan hingga abu-abu kecoklatan kecuali bagian perut dan ekor yang berwarna putih.

Rusa Timor ⓒ cnnindonesia.com
Rusa Timor ⓒ cnnindonesia.com

Perilaku Rusa Timor

Rusa Timor umumnya hidup berkelompok dengan jumlah rusa dalam kelompok mulai dari 30-700 ekor tergantung dari luasnya habitat mereka. Kegiatan yang rutin dilakukan satwa ini adalah makan pada pagi dan sore hari dengan diselingi berjalan-jalan mencari air dan pada siang hari mereka berteduh dari terik matahari sembari menyusui anaknya. Makanan kesukaan dari rusa ini adalah dedaunan yang lunak dan basah semisal daun muda jenis legum (perdu) seperti lamtoro, turi dan rerumputan seperti ilalang dan mapu. Spesies rusa ini bersifat poligamus atau satu rusa jantan memiliki lebih dari satu rusa betina sebagai pasangan. Sifat lain yang dimiliki spesies rusa ini adalah soliter, namun dikarenakan mudah beradaptasi, rusa jantan yang diletakkan di penangkaran tidak ada masalah untuk hidup bersama dengan rusa lain. Dengan kemampuan beradaptasi yang tinggi, rusa ini juga mampu berkembangbiak di luar habitatnya. Masa hidup rusa ini baik di habitat alami maupun di penangkaran dapat mencapai 20 tahun.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

BACA JUGA: Let’s Do Something GOOD

Habitat & Sebaran Rusa Timor

Masih belum pasti dari mana asal Rusa Timor sesungguhnya. Beberapa ahli mengatakan rusa ini berasal dari pulau Jawa, Kepulauan Sunda Kecil dan Malaka, namun beberapa yang lainnya mengatakan rusa ini berasal dari pulau Jawa dan Bali. Satwa ini kemudian menyebar luas hingga ke Indonesia bagian timur seiring dengan perpindahan manusia. Habitat alaminya adalah padang rumput dengan iklim tropis dan subtropis, sabana, hutan, rawa-rawa dan pegunungan. Satwa ini dapat bertahan hidup hingga di tempat dengan ketinggian 2.600 meter di atas permukaan laut. Penyebaran spesies ini di Indonesia meliputi wilayah Rote Ndao, Sumba, Alor, Flores, Maluku, Sulawesi dan bahkan Papua (Merauke). Sementara itu, penyebarannya di luar Indonesia sudah sampai ke wilayah Timor Leste, Papua Nugini, Australia, Selandia Baru dan Kaledonia.

 

 

Rusa Timor bertanduk satu akibat berkelahi atau inbreeding ⓒ nasional.tempo.co
Rusa Timor bertanduk satu akibat berkelahi atau inbreeding ⓒ nasional.tempo.co

BACA JUGA: Merawat Bumi Bersama BUMI Bulk Store dan Refillery  Brand

Upaya Konservasi Rusa Timor

Berdasarkan data IUCN Red List, Rusa Timor masuk ke dalam kategori Vulberable (VU) sejak tahun 2008 dengan kecenderungan populasi yang terus menurun (decreasing). Pada tahun 1996, Rusa Timor masih masuk ke dalam kategori Least Concern (LC) sebelum kemudian berubah status. Perubahan yang tergolong cepat, hanya dalam waktu 12 tahun, disebabkan oleh perburuan liar dan hilangnya habitat alami sehingga terjadi penurunan populasi  setidaknya 10% selama tiga generasi. Tujuan dilakukannya perburuan sebagian besar didasari kesenangan tersendiri atau hobi dan sebagian lain karena ingin mengkonsumsi daging rusa. Sementara itu, habitat alami mereka hilang karena peralihan lahan menjadi lahan pertanian dan pemukiman atau kesalahan penanaman pohon yang mengakibatkan padang rumput menjadi hutan semak seperti kejadian pada Taman Nasional Baluran.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 106 Tahun 2018, Rusa Timor dikategorikan sebagai satwa yang dilindungi di Indonesia. Penangkaran merupakan salah satu upaya melestarikan keberadaan spesies rusa ini di Indonesia baik secara intensif, semi intensif maupun ekstensif. Selain itu, penggunaan teknologi seperti penyimpanan spermatozoa beku, inseminasi buatan dan transfer embrio dapat memperkenalkan materi genetik antar daerah bahkan antar negara tanpa melalui proses karantina dan transportasi hewan. Tujuan digunakannya teknologi ini adalah untuk memasukkan materi genetik rusa langka yang memiliki populasi kecil kepada rusa dari populasi lain sehingga mencegah adanya inbreeding dan kepunahan Rusa Timor. 

 

Penulis : Yuliana

Dikurasi oleh Inggrit Aulia Wati Hasanah

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.