Apa itu Scorpion Fly? Ciri-ciri, Habitat, dan Persebaran

Tahukah kamu bahwa ada serangga yang memiliki bentuk tubuh layaknya gabungan antara lalat dan kalajengking? Yeps. Serangga unik dan menarik tersebut benar-benar ada di muka bumi ini. Scorpion fly, atau lalat kalajengking, adalah hewan yang memiliki sayap seperti lalat, namun juga memiliki bagian ekor layaknya kalajengking. Selain keunikan pada ekornya, serangga ini juga memiliki keunikan pada mulutnya yang berbentuk seperti paruh. 

Ads

Scorpion fly adalah serangga yang terklasifikasi dalam ordo Mecoptera, ordo yang telah ada di muka bumi ini sejak 250 juta tahun lalu. Diperkirakan ada sekitar 550 spesies serangga yang dikategorikan sebagai lalat kalajengking.

Meski memiliki kemiripan bentuk tubuh dengan kalajengking, nyatanya serangga yang disebut lalat ini tidak memiliki hubungan kekerabatan apapun dengan hewan yang terkenal dengan sengatan ekornya yang berbahaya tersebut. Malahan, serangga ini berkerabat lebih dekat dengan ordo Siphonaptera, yaitu ordo untuk kutu.

Apa Ciri-ciri Lalat Kalajengking (Scorpion Fly)?

ciri-ciri lalat kalajengking.
scorpion fly saat musim kawin © TOP BEST.

Pada umumnya, scorpion fly memiliki corak tubuh yang berwarna hitam kekuningan serta corak kepala berwarna kemerahan. Sebagian besar spesies serangga ini memiliki bentuk tubuh yang memanjang, sepasang sayap yang panjang dan menyempit, serta sepasang mata besar yang terletak di sisi kepala.

Serangga ini dapat tumbuh hingga sekitar 30 mm dengan rentang sayap yang mencapai 35 mm. Bentuk tubuhnya diyakini merupakan bentuk semula dari kupu-kupu dan ngengat sebelum berevolusi. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Lalat kalajengking memiliki mulut yang berbentuk seperti paruh. Sebagai  omnivora, bentuk mulut ini berguna untuk mengunyah makanan tumbuhan ataupun serangga yang lebih kecil. Seringkali, serangga ini juga mengonsumsi tumbuhan yang telah membusuk atau serangga yang telah sekarat atau mati. Bahkan, beberapa ahli juga menemukan fakta bahwa serangga ini juga dapat memakan jasad manusia.

Meski terlihat mirip dengan ekor kalajengking, namun fungsi ekor dari scorpion fly ternyata memiliki fungsi yang berbeda. Jika kalajengking menggunakan ekornya sebagai alat pertahanan diri, serangga ini menggunakan ekornya untuk fungsi reproduktif.

Bentuk ekor yang unik dari serangga ini hanya dimiliki oleh pejantan. Saat melakukan perkawinan, para pejantan akan menggunakan ujung ekornya untuk menangkap ujung ekor betina. Selain berfungsi sebagai alat reproduksi, ujung ekor pejantan serangga ini juga berfungsi menghasilkan zat berbau yang dapat memikat para betina.

Aktivitas kawin dari lalat kalajengking juga cukup unik. Biasanya, serangga ini akan melakukan perkawinan pada malam hari. Namun, para pejantan harus menantang nyawa untuk bisa melakukan perkawinan karena para pejantan berpeluang untuk dibunuh oleh betina yang ukurannya lebih besar.

Oleh karena itu, para pejantan memerlukan trik khusus untuk bisa merayu para betina, yaitu dengan menggunakan bangkai serangga. Para pejantan akan menyerahkan bangkai serangga untuk sibuk disantap oleh para betina. Momen tersebutlah yang menjadi momen penting bagi para pejantan untuk bisa mengawini para betina.

Jika perkawinan berhasil dilakukan, maka para betina akan mencari tanah yang lembap untuk menetaskan telur. Telur-telur tersebut nantinya akan menghasilkan larva yang berbentuk seperti ulat kupu-kupu, tetapi memiliki 3 pasang kaki di bagian depan tubuh. Untuk pertumbuhan, para larva akan memakan bangkai serangga yang tergeletak di permukaan tanah.

Durasi hidup larva dari scorpion fly  bergantung pada iklim dan musim saat serangga tersebut hidup. Jika larva hidup dalam cuaca yang bersahabat, maka larva dapat mencapai pertumbuhan yang mumpuni dalam waktu satu bulan. Jika sudah mencapai tahap yang mumpuni, larva akan kembali bersembunyi ke dalam tanah untuk melakukan proses metamorfosis.

Pada proses tersebut, larva akan berhenti mencari makanan dan mengubah diri menjadi kepompong sebelum akhirnya mampu berubah menjadi seekor lalat kalajengking dewasa. Proses metamorfosis ini umumnya memakan waktu hanya 5 minggu pada musim panas, tetapi durasi tersebut bisa diperpanjang hingga 7 bulan jika memasuki musim dingin.

Baca juga: Belalang Anggrek: Keunikan, Ciri-ciri, dan Habitat Orchid Mantis

Asal dan Habitat Scorpion Fly

Sebagai serangga yang tergolong dalam ordo Mecoptera, scorpion fly  umumnya menghuni habitat yang lembap, seperti hutan, daerah bersalju, atau gua. Namun, beberapa spesies juga ditemukan dapat menghuni habitat semi-gurun.

Scorpion fly dapat kita temukan menghinggapi daun pepohonan yang lebar di area dalam atau luar hutan. Selain itu, lalat kalajengking juga memiliki kemampuan untuk hidup pada dataran berketinggian di bawah 1500 m atau di atas 3000 m. Lalat kalajengking banyak ditemukan di benua di seluruh dunia, yaitu Benua Amerika, Afrika, Eropa, Australia, dan Benua Asia.

Spesies Lalat Kalajengking (Scorpion Fly)

spesies scorpion fly.
Lalat kalajengking jenis leptopanorpa jacobsoni yang ditemukan di Pulau Jawa © Ji-Shen Wang.

Dari lebih 550 spesies scorpion fly yang tersebar di seluruh dunia, Indonesia menjadi salah satu negara dengan spesies lalat kalajengking terbanyak. Beberapa spesies Scorpion fly yang berhasil teridentifikasi adalah:

  1. Neopanorpa umbonata, ditemukan di Pulau Sumatra.
  2. Neopanorpa spicata, ditemukan di Pulau Kalimantan.
  3. Neopanorpa mulleri, ditemukan di Pulau Jawa.
  4. Neopanorpa angustiapicula, ditemukan di Pulau Jawa.
  5. Leptopanorpa charpentieri, ditemukan di Pulau Jawa dan Sumatra.
  6. Leptopanorpa jacobsoni, ditemukan di Pulau Jawa.
  7. Leptopanorpa javanica, ditemukan di Pulau Jawa.
  8. Leptopanorpa robusta, ditemukan di Pulau Jawa.

Apakah Lalat Kalajengking (Scorpion Fly) Berbahaya?

Berbeda dengan kalajengking yang kebanyakan spesiesnya berbahaya bagi manusia, gigitan scorpion fly atau lalat kalajengking tidak memiliki bisa atau racun yang membahayakan. Namun demikian, gigitannya tetap akan terasa sakit atau meninggalkan sedikit kemerahan pada kulit.

Sementara itu, sebagai pemakan serangga-serangga kecil, ia berperan penting bagi lingkungan dengan menjaga keseimbangan populasi serangga di sekitarnya. Scorpion fly juga membantu penyerbukan tumbuhan yang ia hinggapi.

Karenanya, segala macam tindakan kita yang dapat mengubah tingkat kelembapan habitat, seperti deforestasi, akan sangat mempengaruhi keberadaan serangga ini. Sebagai serangga penerbang yang lemah, deforestasi juga akan mempersulit serangga ini untuk melakukan perkembangbiakan. Sehingga jika hal tersebut terjadi keberlangsungan populasi serangga ini juga akan sangat mungkin untuk menurun jika habitat yang dihuni juga semakin menipis.

FAQ

1. Di mana lalat kalajengking hidup?

Lalat kalajengking atau scorpion fly hidup di lingkungan yang lembap, seperti hutan, daerah bersalju, atau gua. Biasanya ia hinggap pada daun pepohonan yang lebar di area dalam atau luar hutan.

Penulis: Aditya Gilang Rumpaka

 

Referensi Literatur

The Wildlife Trusts. (n.d.). Scorpion fly. The Wildlife Trusts. Retrieved February 23, 2021, from https://www.wildlifetrusts.org/wildlife-explorer/invertebrates/other-insects/scorpion-fly

Byers, G. W. (2009). Mecoptera. Encyclopedia of Insects, 611–614. doi:10.1016/b978-0-12-374144-8.00170-3

Dunford J. C., Somma L. A. (2008). Scorpionflies (Mecoptera). In Heppner, J. B., Richman, D. B., Naranjo, S. E., Habeck, D., Asaro, C., Boevé, J.-L., … Cave, R. D., Encyclopedia of Entomology, (pp. 3304-3310). doi:10.1007/978-1-4020-6359-6_4077

Penny, N. D., Byers, G. W. (1979). A Check-List of the Mecoptera of the World. Acta Amazonica, 9(2), 365-388. doi:10.1590/1809-43921979092365

UK Safari. (n.d.). Scorpion Flies. UK Safari. Retrieved February 23, 2021, from https://www.uksafari.com/scorpionfly.htm

 

Lindungihutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya yang dapat merugikan banyak pihak. 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!  

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.