
Rutin diperingati setiap tahunnya, 10 Januari sebagai Hari Sejuta Pohon Sedunia merupakan momen dimana warga seluruh dunia menyelamati satu juta pohon yang masih ‘sanggup’ tumbuh untuk memberi beribu manfaat bagi makhluk di sekitarnya. Merujuk pada kata sanggup yang memiliki arti dapat atau mampu, sebagai warga dunia yang peduli terhadap isu kerusakan lingkungan, sudah seharusnya kita berbelasungkawa atas pohon baik yang terbakar di beberapa lokasi dunia.
Baca Lainnya : Ekko Plant a Tree: 1.000 Pohon untuk Tambakrejo
Hari Sejuta Pohon Sedunia, ada untuk mengingat jasa satu juta, atau bahkan lebih dari berpuluh-puluh juta pohon yang tumbuh meneduhkan planet bumi. Digerakkan oleh warga dunia yang masih menyadari pentingnya kehadiran makhluk hidup selain manusia dan hewan, Hari Sejuta Pohon umumnya dirayakan dengan penanaman pohon sebanyak-banyaknya pada lahan hijau di lokasi yang dianggap gundul. Selain itu, berbagai kegiatan konservasi lingkungan juga digalakkan dengan berkolaborasi bersama seluruh elemen masyarakat, dan instansi yang masih peduli terhadap kondisi lingkungan saat ini.

Pohon merupakan makhluk hidup yang berperan penting untuk kehidupan di Bumi. Dari ujung akar hingga ujung daun, bermanfaat seluruhnya. Bayangkan saja bagaimana pohon dapat mengurangi kadar CO2 di sebuah daerah dan mengubahnya menjadi O2 atau oksigen yang utama dibutuhkan oleh tubuh makhluk hidup berparu-paru.
Akar, daun, batang pohon pun memiliki beribu manfaat. Entah itu untuk pengobatan, pencegahan abrasi pantai, ataupun siasat bertahan hidup hewan-hewan hutan. Pun apa yang ditumbuhkan dari sebuah pohon, buah dan bunga. Tanpa adanya buah, bagaimana kita mendapatkan asupan serat sekaligus nikmatnya hidangan fruktosa alias gula alami? Tanpa adanya bunga, bagaimana cara lebah mendapatkan makanannya sehingga kita bisa menikmati manisnya madu?
Pernahkah kita berfikir, dengan begitu banyaknya hal baik yang dihasilkan oleh pohon, apakah kita sudah, ataupun setidaknya pernah membalas kebaikan tersebut?
Isu kerusakan lingkungan semakin meningkat. Lahan hijau semakin berkurang. Penebangan liar semakin marak beroperasi. Lingkungan dieksploitasi atas nama kebutuhan ekonomi dan politik.
Pelajari lebih lanjut: Kepunahan Hiu Sang Predator Puncak Lautan
Dengan segala kerusakan yang telah terjadi, apakah kalian yang membaca artikel ini, berani memberikan jaminan kepada anak-cucu, bahwa mereka masih dapat merasakan nikmatnya berteduh di bawah pohon setelah lari sore di taman kota?
Atau indahnya mengagumi fauna asli sebuah negara yang sedang bertengger manja di atas pohon sembari menikmati daun-daun muda yang mulai tumbuh? Lalu, sudahkah mengingat hal baik apa yang pernah kita lakukan terhadap sebuah pohon?
Setidaknya selama masih hidup, balaslah sesekali jasa pohon. Ia adalah makhluk hidup yang pertumbuhannya sangat dinanti. Ia adalah makhluk hidup baik yang selalu mendengarkan permohonan kita tentang dunia yang semakin rusak.
Selalu menjadi harapan, bahwa hari sejuta pohon di dunia bukanlah sebuah selebrasi semata. Satu juta di atas diameter bumi yang sebegitu besarnya adalah hal yang kecil.
Bagaimana jika satu orang membawa satu juta pohonnya? Satu juta oksigen dan satu juta keberkahan yang tidak akan pernah habis jika dibandingkan dengan kondisi bumi yang semakin memanas ini. Mari menanam, jangan biarkan pohon-pohon di dunia berdiri tanpa kawan. (Intan Widianti Kartika Putri / LindungiHutan)
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kami juga berpartisipasi dalam membantu pencegahan COVID-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi dunia. Dengan kampanye #lindungidiri pada link berikut https://covid19.lindungihutan.com/, bantuan donasi dan keuntungan produk akan disalurkan melalui Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!