
Secang, duacang, tigacang. Pohon Secang atau Sepang (Caesalpinia sappan L.) adalah jenis perdu dari famili Leguminosae yang mungkin sering kita tahu sebagai bahan minuman berkhasiat, yaitu wedang secang atau wedang uwuh. Faktanya kayu secang memiliki berbagai macam khasiat bagi Kesehatan tubuh anda. Walau begitu anda harus hati-hati, pasalnya pohon yang satu ini memiliki banyak duri yang bisa melukai bagian tubuh mana saja. Selain digunakan untuk tanaman obat, secang juga memiliki banyak manfaat lain loh! Apa aja sih manfaat dari pohon secang? Simak tulisan ini untuk berkenalan dengan pohon secang!
Taksonomi
Berikut adalah klasifikasi/taksonomi dari tanaman secang mulai dari kerajaan, divisi hingga spesies tanamannya :
Kingdom | Plantae |
Divisi | Spermatophyta |
Sub divisi | Angiospermae |
Kelas | Dicotylenoae |
Ordo | Rosales |
Famili | Leguminosae |
Genus | Caesalpinia |
Spesies | Caesalpinia sappan |
Sebaran
Tumbuhan secang dapat ditemukan pada daerah tropis, tumbuhan pada ketinggian 500-1000 mdpl. Secang pertama kali ditemukan oleh Kimchi (seorang berkebangsaan Spanyol) di Brazil. Oleh karena itu tanaman ini sering disebut sebagai Kayu Brazil (Brazil wood). Beberapa negara yang menjadi habitat sebaran pohon secang, antara lain Brazil, Hawai, Srilangka, India, Taiwan, dan negara-negara di Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, dan Laos.
Habitat
Habitus tanaman secang berupa tumbuhan semak atau perdu dan biasa ditemui di Kawasan hutan sekunder dengan iklim Tropis dengan ketinggian 500-1000 mdpl. Batang berkayu, bulat dan berwarna hijau kecokelatan. Pada batang dan percabangannya, terdapat duri-duri tempel yang bentuknya bengkok dan letaknya tersebar (Hariana, 2006), cabang memiliki lentisel (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008). Akar tunggang berwarna cokelat, sedangkan daunnya bentuk majemuk menyirip ganda dengan panjang daun 25 – 40 cm, jumlah anak daun 10 – 20 pasang yang letaknya berhadapan (Hariana, 2006). Anak daun tidak bertangkai, bentuk lonjong, panjang 10 – 25 mm, dan lebar 3 – 11 mm (Direktorat Obat Asli Indonesia, 2008).

Kegunaan Kayu Secang
Campuran dari rebusan air dan ekstrak secang sudah dikenal dari dulu sebagai minuman tradisional sebagai obat herbal. Air secang sendiri telah menjadi menu favorit bagi banyak masyarakat Suku Jawa dan Sulawesi Selatan, khususnya Suku Bugis-Soppeng. Hal tersebut sangat wajar karena pohon secang sendiri banyak sekali ditemui sebagai tanaman pagar pada banyak lahan hutan dikarenakan durinya mampu menghalau berbagai hewan atau manusia yang memasuki kawasan hutan. Ekstrak kayu secang dapat berkhasiat untuk mengobati diare, sifilis, darah kotor, berak darah, malaria, dan tumor (Anariawati, 2009). Selain itu, air rebusan secang dapat digunakan sebagai penawar racun, pengobatan sesudah persalinan, katarak, maag, masuk angin, dan kelelahan (Rahmawati, 2011).

Kandungan kimia yang terkandung dalam kayu secang yang utama adalah senyawa flavonoid dan terpenoid sehingga ekstrak air kayu secang dapat mengandung antioksidan. Kandugan dari secang juga mampu menghasilkan warna kemerahan sehingga tanaman ini juga umum digunakan sebagai pewarna alami. Jadi, tanaman secang ini memang memiliki banyak sekali manfaat dari Ketika dia tumbuh untuk digunakan sebagai tanaman pagar dan juga pemanfaatannya sebagai produk obat herbal dan pewarna alami.
Bahan Campuran Minuman untuk disajikan
Selain dapat direbus langsung, olahan wedang secang atau wedang uwuh biasa dicampurkan dengan berbagai bahan tradisional lain untuk menambah citarasa herbal dan khasiatnya. Beberapa rempah-rempah seperti serai, jahe, kayu manis, cengkeh, dan kapulaga dapat direbus secara bersamaan untuk menghasilkan sajian minuman tradisional nusantara. Minuman ini paling tepat untuk dinikmati Ketika dingin atau malam hari. Anda akan langsung dapat merasakan kehangatan dan berbagai khasiat ramuan asli Indonesia ini jika secara rutin mengkonsumsinya.
Kekayaan alam Indonesia memang tidak perlu diragukan lagi. Hasil bumi yang melimpah dapat kita temukan hampir di seluruh penjuru nusantara, tak terkecuali rempah-rempahan yang menjadi primadona bangsa Eropa saat jaman kolonial dahulu. Ini adalah bukti kejayaan bangsa yang harus kita jaga dan lestarikan. Mari bantu kami hijaukan bumi Indonesia dengan follow Lindungihutan dan ikuti campaign yang tersedia. Salam lestari!
Daftar Acuan
[1] Sari, R. dan Suhartati, 2016. Secang (Caesalpinia sappan L.): Tumbuhan Herbal Kaya Antioksidan. Jurnal Info Teknis EBONI Vol. 13 No. 1 Juni 2016: 57 – 67. Balai Litbang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Makassar. Makassar, Sulawesi Selatan.
[2] Rimbakita. Tahun tidak diketahui. Pohon Secang – Asal, Sebaran, Manfaat Kayu & Resep Wedang. Diakses melalui laman (https://rimbakita.com/pohon-secang/)
Daftar Gambar
[1] Garg, J. M. 2009. Caesalpinia sappan (Sappan wood). Wikipedia Commons. Diunduh melalui laman (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/66/Caesalpinia_sappan_%28Sappan_wood%29_W_IMG_3340.jpg)
[2] Blanco, F. M. Tahun Tidak Diketahui. Caesalpinia sappan Blanco1. Diunduh melalui laman (https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/5/58/Caesalpinia_sappan_Blanco1.121.png/800px-Caesalpinia_sappan_Blanco1.121.png)
LindungiHutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya yang dapat merugikan pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!