Valerie-Veronika Twns: Selesaikan Banjir dengan Tanam Pohon

Valerie-Veronika Twns, Bukan Sekadar Model

Valerie Krasnasari dan Veronika Krasnasari merupakan model kembar yang banyak dikenal sejak mengikuti kompetisi Asia’s Next Top Model (AsNTM) cycle 5 di tahun 2017 lalu. Selepas AsNTM, keduanya melanjutkan karir sebagai model profesional dan telah berkolaborasi dengan berbagai brand di Indonesia. Tidak hanya itu, Veronika Krasnasari juga merambah dunia presenting yang menambah catatan baik bagi reputasinya. Model yang lebih dikenal dengan Valerie-Veronika Twns ini juga sedang mengembangkan platform YouTube, Tiktok, serta Podcast yang berisi cerita-cerita inspiratif tentang diri mereka. Namun di luar itu semua belum banyak yang mengetahui bahwa Valerie-Veronika Twns juga berperan aktif dalam mengadvokasi isu-isu lingkungan kepada pengikut media sosialnya.

Ads
Valerie Krasnasari dan Veronika Krasnasari Mempromosikan Tas Daur Ulang dari Cibunut © @twnseco
Valerie Krasnasari dan Veronika Krasnasari Mempromosikan Tas Daur Ulang dari Cibunut © @twnseco

Valerie dan Veronika memiliki kekhawatiran mengenai keadaan alam yang kian hari kian menyedihkan. Rasa khawatir ini kemudian dituangkan dalam sebuah platform yaitu @twnseco di Instagram. Platform ini pada dasarnya merupakan sebuah toko online yang menyediakan berbagai kebutuhan untuk memulai hidup ramah lingkungan. Keberadaan @twnseco diharapkan bisa memudahkan masyarakat mengakses peralatan ramah lingkungan tersebut. Beberapa yang dapat ditemukan di @twnseco adalah botol minum pakai ulang, sedotan besi, hingga alat makan. Namun keduanya tidak sekadar menggunakan platform ini sebagai sarana transaksi jual beli, @twnseco juga dipergunakan untuk menyebarluaskan informasi mengenai keadaan alam saat ini. Melalui platform ini, keduanya berusaha meningkatkan kesadaran pengikutnya mengenai perubahan iklim, permasalahan sampah, emisi karbon berlebih, juga berita terkini tentang daerah yang terkena krisis karena polusi. Semua itu dilakukan atas dasar kepedulian mereka berdua pada alam dan keinginan mereka untuk bisa memberikan lingkungan yang baik bagi generasi yang akan datang.

Botol Minum Ramah Lingkungan dari Twnseco © @twnseco
Botol Minum Ramah Lingkungan dari Twnseco © @twnseco

Valerie-Veronika Twins bukanlah sekadar model, keduanya merupakan role model yang pantas diapresiasi atas rasa pedulinya yang besar. Hingga saat ini advokasi mengenai isu lingkungan masih terus dijalankan oleh keduanya. Kalian bisa mampir ke akun Instagram @twnseco jika ingin mengetahui lebih lanjut mengenai hidup yang lebih ramah lingkungan.

Banjir Kalimantan dan Kurangnya Kepedulian pada Lingkungan

Kepedulian Valerie-Veronika Twns terhadap lingkungan tidak berhenti pada upaya peningkatan kesadaran untuk hidup ramah lingkungan saja. Keduanya juga prihatin terhadap kondisi bumi saat ini yang memburuk. Perubahan iklim yang semakin nyata memberikan dampak pada umat manusia di seluruh dunia. Amerika Utara saat ini menderita karena musim dingin ekstrem yang mengakibatkan masyarakat kehilangan akses listrik dan air bersih. Jerman, Inggris, Skandinavia dan berbagai negara di benua Eropa juga mengalami masa musim dingin terparah pada beberapa dekade terakhir (World Meteorological Organization, 2021). Indonesia tidak lepas dari dampak perubahan iklim ini. Banjir yang menimpa berbagai provinsi di Pulau Jawa dalam beberapa bulan ke belakang, tanah longsor di Jawa Timur, hingga banjir terparah di Pulau Kalimantan menjadi contoh dampak dari cuaca ekstrim yang diakibatkan perubahan iklim. 

Banjir di Kalimantan Selatan © Dinas Sosial PPKB PPPA HST
Banjir di Kalimantan Selatan © Dinas Sosial PPKB PPPA HST

Bencana ini tidak terjadi dalam semalam, melainkan hasil dari aktivitas manusia yang sembarangan dan kurangnya rasa peduli terhadap alam. Pada Januari 2021 lalu, banjir besar menerjang hampir seluruh kota di Kalimantan Selatan. Kementerian LHK mengklaim bahwa banjir tersebut terjadi karena adanya anomali cuaca dan DAS di Kalimantan Selatan yang tidak bekerja dengan maksimal (Yahya, 2021). Meski hujan deras memang merupakan salah satu faktor penyebab banjir, terdapat permasalahan yang lebih kompleks dari sekadar hujan berhari-hari. Pulau Kalimantan selama ini dikenal dengan luas hutan yang dimilikinya. Nyatanya dalam beberapa tahun terakhir, hutan Kalimantan tidak lagi seluas yang dibayangkan. Menurut data dari Walhi, pada rentang tahun 2009 hingga 2011 terdapat perluasan lahan perkebunan sebesar 14 persen dan terus meningkat. Akumulasi perluasan lahan perkebunan dalam 5 tahun adalah 72 persen (Yahya, 2021). Selain itu, terdapat pembukaan lahan untuk pertambangan sebesar 13 persen hanya dalam jangka waktu 2 tahun atau setara 54.238 hektar di tahun 2013. Melihat hal ini, masuk akal bila tidak ada penyerapan air yang baik saat hujan deras terjadi. Hilangnya hutan di Kalimantan berarti hilang pula fungsi hutan yang seharusnya bisa melindungi wilayah tersebut dari bencana alam. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Pembukaan lahan untuk kepentingan ekonomi bukanlah satu-satunya penyebab hilangnya fungsi hutan di Kalimantan. Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) juga menjadi ancaman tahunan bagi hutan Kalimantan. Sepanjang tahun 2019 saja, kebakaran di Pulau Kalimantan mencapai 90 hektar (Idhom, 2019). Angka ini menyumbang 30 persen dari total keseluruhan Karhutla yang terjadi di Indonesia. Karhutla yang terjadi karena musim kemarau memang sulit dipadamkan, namun aksi untuk menghijaukan kembali hutan yang terbakar juga sangatlah lambat. Selain faktor yang berada di hulu, hilir dari seluruh aliran air juga memiliki masalah serius. Keberadaan hutan mangrove yang seharusnya dapat turut membantu meminimalisir penurunan permukaan tanah yang menjadi penyebab banjir juga cukup memprihatinkan. Padahal, keberadaan pohon mangrove dapat memperkuat bagian hilir dan membantu mengurangi dampak buruk yang terjadi. Kombinasi ini membuat masyarakat Pulau Kalimantan mau tidak mau harus berhadapan dengan ancaman bencana secara rutin. 

Baca juga: Hewan Zebra, Si Belang Hitam-Putih Afrika

Indonesia Butuh Pohon, Tanam bersama Valerie-Veronika Twns

Melihat kondisi hutan yang tidak kunjung membaik, Valerie dan Veronika ingin turut berkontribusi dalam memperbaikinya. Untuk itu, Valerie-Veronika Twns berkolaborasi bersama LindungiHutan dalam sebuah kampanye alam bertajuk “Selesaikan Banjir Sampai Akarnya, Indonesia Butuh Pohon!”. Pada kampanye ini, keduanya mengajak semua orang untuk bisa berpartisipasi dalam penanaman pohon mangrove di Bontang Mangrove Park, Bontang, Kalimantan Selatan. Setiap donasi yang diberikan berarti menambah lagi jumlah pohon di hutan mangrove yang sangat bermanfaat bagi masyarakat. Bibit mangrove yang ditanam diharapkan dapat bertumbuh dengan baik dan menjadi garda terdepan pelindung Kalimantan Selatan. 

Kampanye Alam Valerie-Veronika Twns bersama LindungiHutan © LindungiHutan
Kampanye Alam Valerie-Veronika Twns bersama LindungiHutan © LindungiHutan

Menyelesaikan sebuah permasalahan lingkungan sendirian tentu bukanlah sebuah pekerjaan mudah, tetapi bila dilakukan bersama-sama tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai. Valerie-Veronika Twns berharap kontribusi kita bersama dapat menjadi sebuah solusi bagi lingkungan yang sedang tidak baik-baik saja. Memberikan sedikit kepedulian pada alam di hari ini mungkin tidak akan memberikan dampak besar untuk siapapun. Namun, satu pohon yang ditanam hari ini akan bermanfaat bertahun-tahun kemudian. Peduli terhadap lingkungan memiliki arti bagi generasi yang akan datang, sehingga dengan menjaga alam kita bersama-sama juga menjaga orang-orang yang kita sayang, generasi keturunan kita semua. 

Yuk selesaikan masalah banjir dari akarnya, Indonesia butuh pohon darimu! 

Untuk ikut berdonasi bersama Valerie-Veronika Twns dapat langsung mengakses tautan berikut ini (https://lindungihutan.com/valerieveronikatwns). 

 

Penulis: Auni Azizah 

Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri

 

Referensi Literatur

Idhom, A. M. (2019, September 17). Penyebab dan Akibat Kebakaran Hutan di Kalimantan Hingga Sumatera. Tirto.id. Retrieved February 24, 2021, from https://tirto.id/penyebab-dan-akibat-kebakaran-hutan-di-kalimantan-hingga-sumatera-eic3

World Meteorological Organization. (2021, February 19). Extreme Weather Hits USA, Europe. public.wmo.int. Retrieved February 24, 2021, from https://public.wmo.int/en/media/news/extreme-weather-hits-usa-europe

Yahya, A. N. (2021, January 21). Teka-teki Penyebab Banjir Besar di Kalimantan Selatan. Nasional Kompas. Retrieved February 23, 2021, from https://nasional.kompas.com/read/2021/01/21/08535951/teka-teki-penyebab-banjir-besar-di-kalimantan-selatan?page=all.

 

Referensi Gambar

Dinas Sosial PPKB PPPA HST (https://www.instagram.com/p/CKB8Qutp1zb/

Twnseco (https://www.instagram.com/p/CGNA3Mbg67h/

Twnseco (https://www.instagram.com/p/CH9cSn-gb19/

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! 

 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.