
Apa Itu Tumbuhan Lumut?
Lumut termasuk ke dalam marga Bryophyta dari tumbuhan epifit atau tumbuhan yang hidup pada tumbuhan lain.
Lumut merupakan kelompok tumbuhan terbesar dibanding kelompok tumbuhan yang lain karena jumlahnya di seluruh dunia yang mencapai 25.000 spesies.
Struktur tubuh utama lumut terdiri dari batang dan daun, sedangkan struktur sporofitnya terdiri dari vaginula, seta, apofisis, kaliptra dan kolumela.
Bentuk tubuh lumut ada yang berupa lembaran dan ada juga yang seperti tumbuhan kecil dan tegak.
Lumut yang menyerupai tumbuhan kecil inilah yang memiliki bagian tubuh yang mirip akar, batang dan daun.
Lumut tidak mempunyai floem dan xilem, melainkan jaringan pembuluh empulur. Walaupun kecil, lumut memiliki peran di lingkungan yang ditinggalinya, antara lain sebagai penahan erosi, penyuplai oksigen, meningkatkan sumber air dan mencegah banjir.
Selain itu, lumut juga memberikan manfaat untuk kesehatan manusia seperti menjadi bahan baku obat hepatitis, pneumonia dan bahkan kanker.
Lumut juga berguna sebagai penawar bisa ular dan menyembuhkan luka bakar.

Jenis-Jenis Lumut
Mengutip dari laman lindungihutan, berikut jenis-jenis lumut:
Lumut Sejati (Bryopsida)
Lumut daun atau lumut sejati, adalah kelompok lumut dengan anggota terbanyak. Terdiri atas 5 kelompok, yaitu Bryales, Andreales, Sphagnales, Polytrichales dan Buxbaumiales.
Lumut Hati (Hepaticopsida)
Berasal dari kata “hepatic” yang artinya adalah hati. Terdiri atas 4 kelompok, yaitu Marchantiales, Sphaerocarpales, Calobryales, dan Jungermanniales.
Lumut tanduk (Anthocerotopsida)
Umumnya dikenal dari bentuknya yang menyerupai tanduk, terdiri dari kurang lebih 300 spesies. Hanya memiliki satu ordo yaitu Anthocerotales.
Bagaimana Lumut Berkembang Biak? Seperti Apa Siklus Hidupnya?
Siklus hidup lumut secara umum sama dari ketiga kelompok lumut (lumut daun, lumut hati, lumut tanduk).
Terdapat dua fase, yaitu:
- gametofit
- sporofit.
Tumbuhan lumut menghasilkan spora dan mengalami metagenesis atau pergiliran fase sporofit dan fase gametofit.
Sebelum itu, kita akan membahas bagaimana cara lumut bereproduksi. Lumut dapat bereproduksi secara aseksual maupun seksual.
Pada reproduksi aseksual terdapat beberapa cara, antara lain protonema menumbuhkan kuncup baru, jaringan daun pada lahan basah yang menumbuhkan individu baru, rhizoid yang memproduksi kuncup dan gemmae yang terbentuk pada rhizoid, daun dan ujung daun. Gemmae yang terjatuh dari induknya di daerah yang tepat akan memunculkan individu baru.
Sementara itu, reproduksi seksual memerlukan sel sperma dan sel telur. Prosesnya dimulai dari fase gametofit.

Fase Gametofit: Siklus Hidup Lumut Secara Seksual
Proses gametofit terdiri dari tiga tahap.
Tahap pertama adalah proses germinasi spora ke percabangan dan membentuk struktur yang bernama protonema.
Tahap kedua yakni dimulai saat protonema membentuk tunas dan tahap akhir adalah saat protonema tumbuh membentuk sudut percabangan dan muncul daun serta rhizoid yang tersusun spiral. Setiap protonema akan menghasilkan populasi gametofit berdaun identik.
Saat mulai memasuki masa reproduksi, ujung batang gametofit akan memproduksi gametangia yang terdiri dari anteridia (jamak dari anteridium) dan arkegonia (jamak dari arkegonium).
Lumut dewasa memiliki alat kelamin jantan yang berasal dari anteridium yang akan menghasilkan spermatozoid dan alat kelamin betina yang berasal dari arkegonium yang akan menghasilkan sel telur.
Anteridia memiliki bentuk seperti kelopak bunga yang berfungsi untuk mendorong sel sperma agar bisa terlepas hingga jarak yang jauh dengan bantuan dua flagella.
Anteridia hanya akan menghasilkan sperma jika berada di daerah yang basah.
Sementara itu, arkegonia memiliki bentuk seperti leher panjang dan terdapat bagian yang menyerupai corong tebal yang berfungsi untuk melindungi sel telur yang ada di dalamnya.
Saat tiba waktunya untuk fertilisasi, corong tersebut akan terbuka dan sel telur akan mengirim sinyal kimiawi pada sel sperma. Sel sperma akan dilepaskan dari anteridium dan masuk ke kanal arkegonium.
Ketika sel sperma bertemu dengan sel telur, maka sel zigot akan terbentuk sebagai hasil dari proses fertilisasi.
Fase Sporofit: Daur Hidup Lumut Secara Aseksual
Fase ini dimulai dari sel zigot yang nantinya akan berkembang menjadi embrio.
Embrio tersebut akan berdiferensiasi (membelah) dan membentuk bagian kaki, seta dan sporangium.
Bagian kaki akan masuk ke batang gametofit untuk memindahkan nutrisi dari gametofit ke sporofit melalui transpor air dari sel. Serta akan bertambah panjang dan bagian atasnya akan membentuk sporangium bersebelahan dengan daun gametofit.
Bertambahnya ukuran sporofit akan memperbesar arkegonium yang pada akhirnya akan membentuk struktur yang bernama kaliptra.
Setelah dewasa, sporangium dan seta akan memiliki struktur yang lebih kompleks seperti penebalan dinding epidermis, lapisan kutikula, munculnya stomata, korteks dan jaringan pendukung lainnya.
Sporangium dewasa akan mengering dan membentuk struktur yang bernama operkulum.
Operkulum ini dikelilingi gigi peristom yang akan membuka dan menutup tergantung kondisi kelembaban lingkungan.
Jika kelembaban lingkungan tinggi maka gigi peristom akan menutup dan sebaliknya. Saat gigi peristom terbuka, spora akan terbang ke luar dan tumbuh menjadi individu baru jika kondisinya mendukung.
Apa Perbedaan Daur Hidup Lumut dan Tumbuhan Paku?
Perbedaannya terletak pada struktur tubuh lumut yang merupakan peralihan talus-kormus, sedangkan tumbuhan paku merupakan kormus.
Letak sporangium lumut berada di bawah daun, sedangkan sporangium paku menjulang ke atas.
Perbedaan yang paling mudah diingat adalah fase terpanjang dari masing-masing tumbuhan. Pada lumut fase yang terpanjang adalah fase gametofit, sedangkan pada paku adalah fase sporofit.
Pada lumut terdapat gigi peristom yang mengatur keluarnya spora, sementara pada paku ada annulus.

Persamaannya adalah kedua tumbuhan ini mengalami proses pergiliran keturunan atau metagenesis.
Kedua tumbuhan ini sama-sama menghasilkan spora dan dapat berkembangbiak secara vegetatif dan generatif.
Lumut dan paku juga mempunyai klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis.
Persamaan yang terakhir adalah habitat optimal untuk mereka berkembang biak adalah daerah yang lembab atau di daerah tropis.
Penulis : Yuliana
Referensi Literatur
Daur Hidup Tumbuhan Lumut (Bryophyta). (2018, August 14). Idschool. https://idschool.net/sma/daur-hidup-tumbuhan-lumut-bryophyta/
Siklus Hidup Lumut Beserta Pengetian, Ciri dan Contohnya. (n.d.). Jendral Garam. Retrieved February 22, 2021, from https://jendralgaram.com/siklus-hidup-lumut/
Sekarini, D. A. (2020, September 8). Siklus Pertumbuhan Lumut. SainsPop. https://sainspop.com/blog/2020/09/08/siklus-pertumbuhan-lumut/
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!