Stop Bakar Sampah Demi Hijaukan Bumi!

Ⓒ kumparan.com
Ⓒ kumparan.com

Limbah rumah tangga dapat berasal dari berbagai aktivitas manusia sehari-harinya, mulai dari aktivitas di dapur, mencuci, kamar mandi, jual-beli, kegiatan belajar mengajar, limbah industri bahkan hingga kotoran manusia. Terus meningkatnya aktivitas konsumsi manusia akibat pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan perilaku konsumsi manusia setiap hari tidak dapat dihindari dan berdampak pada meningkatnya limbah yang dihasilkan. Aktivitas-aktivitas tersebutlah yang pada akhirnya menyebabkan jumlah limbah sisa konsumsi manusia selalu meningkat. Manusia dengan rutinitasnya sehari-hari pada kenyataannya cenderung lalai dalam mengolah limbah kembali agar tidak mencemari lingkungan. Salah satu upaya sederhana yang dilakukan masyarakat adalah dengan membakar sampah secara langsung.

Ads

Pemahaman masyarakat akan solusi penanganan tumpukan sampah rumah tangga pada kenyataannya masih berhenti pada pemikiran solusi jangka pendek. Ya, pemikiran bahwa melakukan pembakaran ini akan dengan segera menyelesaikan masalah ketersediaan sampah yang menumpuk karena sampah akan dengan cepat habis terbakar. Padahal jika dilihat secara efek jangka panjang pada kenyataannya pembakaran ini dapat merugikan manusia dan lingkungan. Simak yuk dampak apa itu!

Bahaya Membakar Sampah

Individu yang melakukan pembakaran ini secara perorangan dianggap sebagai pelaku pembakaran sampah terbuka (burning open landfill) sebagai kondisi dimana limbah atau sampah organik dan anorganik secara bersamaan disatukan dan dibakar dengan keadaan udara terbuka. Secara tidak sadar maka manusia telah menciptakan polusi dari asap hasil pembakaran dan berdampak buruk bagi kesehatan manusia itu sendiri. Bagaimana bisa? karena pembakaran itu sendiri pada dasarnya merupakan proses pembakaran atau reaksi kimia yang tidak sempurna sehingga akan menghasilkan asap cokelat yang menghasilkan karbon monoksida akibat dari kurangnya pasokan oksigen. Kita bahas satu persatu yuk!

  • Memicu Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)

Penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) merupakan suatu pola penyakit yang menyerang sistem pernapasan manusia dan salah satu penyebabnya adalah kondisi udara yang buruk. Penyakit ISPA diantaranya terdiri dari penyakit pneumonia, asma, paru-paru hingga bronkitis. Pembakaran dapat memicu penyakit ISPA dikarenakan proses reaksi kimia yang tidak sempurna terjadi menghasilkan senyawa beracun seperti dioxin, furan hingga biphenyl yang dihasilkan dari kandungan sampah anorganik (mayoritas dari rumah tangga sehari-hari dan domestik) yang mengandung zat sintetis seperti polyvinyl cholride, polystryrene, styrofoam, hingga ployutethane yang menjadi senyawa beracun tersebut ketika terbakar. Bahkan lebih buruk, senyawa-senyawa beracun tersebut dapat memicu penyakit kanker paru-paru apabila terakumulasi dengan partikulat yang terhirup saat manusia bernapas sehingga menimbulkan senyawa karsinogenik.

  • Mengurangi Jarak Pandang, Mengganggu Kesehatan Jantung, Hingga Menyebabkan Kematian

Selain menyebabkan berbagai penyakit pada sistem pernapasan dan kanker, menghirup karbondioksida secara terus-menerus dapat menyebabkan sesak napas. Sama halnya dengan gas karbon monoksida hasil pembakaran  tersebut, menghirup karbon monoksida terus-menerus dapat mengganggu kinerja hemoglobin dalam darah untuk mengedarkan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Apabila menjadi fatal, terganggunya fungsi hemoglobin dalam tubuh manusia tersebut dapat berakibat kematian. Hal ini juga disebabkan oleh adanya kabut asap hitam dari proses pembakaran sampah rumah tangga tersebut. Asap hitam sisa pembakaran akan menghasilkan hidrokarbon benzopiren yang pada faktanya 350 kali lipat lebih berbahaya daripada asap rokok sehingga dapat menyebabkan berbagai penyakit dari infeksi paru-paru, asma, bahkan hingga mengganggu kesehatan jantung. Asap hitam yang muncul juga dapat mengganggu aktivitas manusia sehari-harinya. Ya, asap hitam yang mengepul ke udara secara berlebihan akan menyebabkan udara terkontaminasi dan menjadi keruh. Hal ini akan mengganggu jarak pandang manusia akibat kabut yang muncul tersebut.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com
  • Menyebabkan Kebakaran Lingkungan

Ketika tumpukan sampah dibakar, bagian luar pembakaran yang mendapatkan cukup oksigen akan menghasilkan karbondioksida, sedangkan bagian dalam pembakaran yang kurang teroksidasi akan menghasilkan karbon monoksida. Keberadaan karbondioksida dan karbonmonoksida dalam jumlah yang tinggi tidaklah dapat dianggap sepele. Karbondioksida hasil dari pembakaran ini dapat meningkatkan gas rumah kaca (salah satu faktor penyebab pemanasan global) hingga mencapai 5% dalam beberapa tahun terakhir. Memanasnya suhu bumi disertai dengan munculnya kabut asap tebal tersebut buruknya dapat menyebabkan kebakaran dengan skala yang lebih besar. Kebakaran hutan dan kebakaran regional wilayah misalnya.

  • Menghasilkan Senyawa Dioksin yang Berbahaya

Selain menyebabkan berbagai penyakit dan meningkatkan efek rumah kaca, asap hitam yang ditimbulkan dari pembakaran ini juga berbahaya bagi manusia, hewan serta tumbuhan. Hal ini disebabkan dari senyawa dioksin yang dihasilkan dari reaksi pembakaran tersebut. Senyawa kimia dioksin ini dapat ditemukan pada sampah rumah tangga dan industri seperti pada bahan plastik (PVC), pemutih kertas, alat medis sekali pakai, hingga dalam pestisida. Bagi tumbuhan, dioksin dapat berperan menjadi herbisida atau zat beracun yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, begitu pula bagi hewan, senyawa dioksin dapat memberikan efek buruk bagi keberlangsungan hidupnya karena ketika dioksin masuk ke dalam tubuh ia mampu untuk merusak beberapa organ tubuhnya. Selain berdampak buruk bagi tumbuhan dan hewan, senyawa dioksin juga berbahaya bagi manusia:

  1. Dalam jangka pendek, dapat mengganggu fungsi hati dan kulit
  2. Mengganggu sistem kekebalan tubuh manusia
  3. Menghambat perkembangan sistem saraf manusia
  4. Mengganggu fungsi reproduksi atau pembuahan
  5. Mengganggu sistem endokrin

Solusi Alternatif Pengelolaan Sampah

Ⓒ suara.com
Ⓒ suara.com

Pemerintah Indonesia telah melarang pembakaran sampah melalui UU Persampahan Tahun 2008 yang juga telah dilakukan oleh negara-negara lain. Tindakan membakar ini tidaklah sesuai dengan syarat teknis pengelolaan sampah Indonesia yang tepatnya tercantum dalam UU No. 18 ps. 29 Tahun 2008. Pada perundang-undangan tersebut telah diatur pemerintah mengenai anjuran pengelolaan sampah yang baik adalah dengan sistem kumpul pilah lalu olah. Masyarakat dapat berperan aktif dengan melakukan sistem tersebut di tempat tinggal masing-masing. Secara sederhana dapat dilakukan dengan:

  1. Memisahkan sampah sesuai dengan jenisnya (organik atau anorganik)
  2. Mengolah sampah organik menjadi pupuk tanaman ataupun kompos
  3. Memanfaatkan gas metana dari sampah organik menjadi bahan bakar kompor maupun listrik (dapat dilakukan bersama dengan masyarakat setempat)
  4. Sampah anorganik (plastik, kaleng, kaca, dll) dapat disetorkan ke bank sampah terdekat untuk dilakukan daur ulang

Dengan banyaknya efek buruk baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang yang dapat terjadi sebagai akibat dari tindakan pembakaran yang kita lakukan, yuk kita kedepannya bersama-sama mengolah sampah dengan lebih bijak agar tidak membahayakan dan terjaganya kenyamanan bagi manusia, hewan, maupun alam. Pisahkan sampah sesuai jenisnya, patuhi kebijakan yang berlaku, olah sampah organik secara individu demi terlindungnya lingkungan serta makhluk hidup dari dampak pembakaran sampah!

 

Penulis : Ivena Christie

 

Referensi Literatur

Kumparan.com (n.d.). Kenapa Membakar Sampah Berbahaya?. Retrieved on January 22, 2021, from https://kumparan.com/yufiendanovitasari/kenapa-membakar-sampah-berbahaya-1GpMRx/full

Sains.kompas.com (n.d.). Jangan Sembarang Bakar Sampah Plastik, Bahaya Dioksin Mengancam. Retrieved on January 22, 2021, from https://sains.kompas.com/read/2019/12/04/080341723/jangan-sembarang-bakar-sampah-plastik-bahaya-dioksin-mengancam?page=all

Velanovianti, dkk. Bahaya Limbah Rumah Tangga. Universitas Muhammadiyah Palu: Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Repository.maranatha.edu (n.d.). Bab I Pendahuluan Pengelolaan Sampah Dengan Pembakaran. Retrieved on January 22, 2021, from http://repository.maranatha.edu/11567/3/0664179_Chapter1.pdf

Referensi Gambar

[1] https://kumparan.com/yufiendanovitasari/kenapa-membakar-sampah-berbahaya-1GpMRx 

[2] https://www.suara.com/lifestyle/2019/08/31/160000/5-cara-mengelola-sampah-di-dalam-rumah?page=all 

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.