
Eceng gondok biasanya dianggap mengganggu karena sering memenuhi danau, sungai, waduk dan menyumbat saluran air. Tanaman air yang memiliki nama latin Eichhornia crassipes ini tumbuh dengan cepat, menutupi permukaan air sehingga sering disebut sebagai gulma yang cenderung merusak perairan. Permukaan air yang tertutupi eceng gondok akan menghalangi sinar matahari yang masuk ke permukaan air. Terhalangnya sinar matahari akan mengakibatkan kadar oksigen dalam air berkurang sehingga berakibat pada terganggunya ekosistem air. Tanaman air yang tumbuh tak terkendali ini juga dapat menghambat aliran sungai hingga menyebabkan air semakin meluap dan membanjiri daratan di sekitarnya.
Tapi bila kita pelajari lebih jauh, eceng gondok memiliki banyak kegunaan lho. Tanaman air ini mempunyai akar serabut yang panjang untuk menyaring kotoran yang terbawa dari arus bawah sungai. Tak hanya dapat hidup di air penuh kotoran saja, tanaman air ini juga mampu bertahan hidup di perairan yang tercemar. Jadi sering kali tanaman ini dimanfaatkan untuk membersihkan sungai dari berbagai macam polutan yang terkandung didalamnya. LIPI juga menyebutkan eceng gondok mampu memperbaiki kualitas air sungai karena selain biayanya terjangkau, pemanfaatan eceng gondok sebagai filter air dinilai ramah lingkungan.
Tanaman eceng gondok sebenarnya cukup mudah dikenali karena banyak ditemukan di mana-mana. Pertumbuhannya yang liar dan tak terkendali adalah ciri paling khas yang bisa kita lihat pada eceng gondok. Memang apa sih yang menyebabkan eceng gondok tumbuh banyak dan cepat? Itu karena tanaman air ini hidup di habitat perairan yang biasanya mengandung banyak nutrien seperti nitrogen, fosfat dan potasium. Jadi tanaman ini memang tumbuh subur dengan mudah. Dikarenakan sangat parahnya menutupi perairan, seringkali masyarakat memangkas eceng gondok di sungai karena menghalangi jalannya perahu mereka. Wah jangan sampai eceng gondok malah menjadi hama yang harus dimusnahkan ya! Ternyata ada beberapa cara yang bisa kita lakukan dalam memanfaatkan eceng gondok, seperti diolah menjadi biogas, pakan ternak, dan kerajinan anyaman.
Pengolahan Biogas
Biogas adalah salah satu energi alternatif yang sudah banyak digunakan masyarakat sebagai pemanfaatan energi ramah lingkungan. Biogas terdiri dari kata ‘bio’ dan ‘gas’. Dari susunan katanya, bisa kita ambil pengertian biogas yang sederhana, yakni biogas adalah energi (dalam bentuk gas) yang diproduksi secara alami dari dekomposisi bahan organik. Bahan organik seperti sampah organik (sayur dan buah) serta kotoran hewan dan manusia.
Bahan organik yang dikumpulkan akan mengalami anaerobic digestion, yaitu proses biokimia penguraian senyawa organik kompleks oleh mikroba anaerobik (bekerja tanpa bantuan oksigen). Hasil fermentasi bahan organik akan menghasilkan gas yang biasanya mencakup metana dan karbon dioksida. Energi dalam biogas bergantung pada konsentrasi gas metana. Semakin tinggi konsentrasinya, semakin besar energi yang dihasilkan.
Kualitas biogas akan dinilai baik bila kandungan gas metananya tinggi. Hal ini bisa terlihat dari uji tes nyala dari biogas yang berwarna biru. Energi panas inilah yang dimanfaatkan untuk memasak, sehingga menghemat penggunaan gas elpiji dan minyak tanah secara berlebihan.
Eceng gondok adalah salah satu bahan organik yang bisa dimanfaatkan dalam pengolahan biogas. Cara pembuatan biogas dari eceng gondok cukup mudah. Pertama, potong batang dan daun eceng gondok. Lalu potongan tersebut dimasukkan ke dalam tabung reaktor yang terbuat dari dua drum yang disatukan. Tabung reaktor berfungsi sebagai wadah tempat proses fermentasi, jadi tabung harus dalam kondisi tertutup rapat agar proses anaerobic digestion dapat terjadi. Gas yang dihasilkan bisa ditampung dan disalurkan menggunakan slang. Biogas yang dihasilkan dari eceng gondok memproduksi kalor yang lebih tinggi dari gas elpiji.
Pemanfaatan eceng gondok dalam pembuatan biogas juga bisa dimaksimalkan dengan penambahan bahan organik lain. Campuran eceng gondok dengan kotoran sapi yang ditambahkan air ternyata berhasil memproduksi biogas dengan kandungan gas metana yang optimum (Sari, dkk., 2014). Biogas dari eceng gondok diharapkan mampu mengatasi permasalahan kebutuhan energi di Indonesia. Eceng gondok yang sering dianggap menyulitkan, ternyata menjadi sumber energi yang patut diperhitungkan. Jadi, selain menghemat uang belanja bulanan, pertumbuhan eceng gondok yang pesat bisa terkendali.
Pengolahan Pakan Ternak
Pengolahan eceng gondok yang mulai banyak dilakukan adalah penambahan eceng gondok pada pakan ternak seperti kambing, sapi, kalkun hingga lele. Sebenarnya apa kandungan eceng gondok sehingga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak? Well, ada beberapa penelitian yang menunjukkan eceng gondok memiliki nutrisi yang baik terhadap kesehatan ternak. Eceng gondok memiliki kandungan serat yang sangat tinggi, sehingga perlu ada proses fermentasi untuk meningkatkan kadar nutriennya. Fermentasi eceng gondok juga menjadi salah satu cara agar nutrien di dalamnya tidak hilang dan terjaga baik.
Fermentasi dilakukan dengan teknologi yang sederhana dan biaya murah, yakni memanfaatkan mikroorganisme seperti Rhizopus sp. (ragi dalam pembuatan tempe), Saccharomyces sp. (ragi dalam pembuatan tape), dan Lactobacillus sp. (yoghurt). Dalam Bahrun (2010) dalam Ratnaningtyas (2019) peningkatan kandungan nutrien dalam eceng gondok yang difermentasi mencakup protein 10-14%, serat 32-47% dan kadar abu 12%.

Praktik penambahan eceng gondok dalam pakan ternak sebenarnya sudah banyak dilakukan. Para peternak kalkun di Kudus, Jawa Tengah memanfaatkan eceng gondok sebagai pakan alternatif. Peternak didampingi oleh dosen dan mahasiswa UNDIP membuat fermentasi eceng gondok berupa campuran potongan eceng gondok, bakteri starter, dan molases (tetes tebu). Sedangkan Bayu Prayogo, seorang peternak lele dari Desa Drenges, Kertosono memanfaatkan eceng gondok sebagai patokan kualitas air dan pakan lele yang dibuat dari campuran kompos dan mikroorganisme lokal (mol). Bayu mengakui pakan lele yang dibuatnya menghemat biaya pemeliharaan lele. Ia mencampur kotoran hewan, urea, pupuk phonska dan bakteri pengurai, selanjutkan campuran ini difermentasi selama seminggu.
Eceng gondok sebagai pakan ternak memiliki banyak manfaat, diantaranya dapat meningkatkan bobot hewan ternak secara alami dan memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak sehingga kotoran yang dihasilkan layak dimanfaatkan sebagai pupuk kandang maupun biogas. Penambahan eceng gondok sebagai pakan ternak juga dapat melepaskan ketergantungan pakan dari pabrik yang seringkali tidak terjangkau oleh masyarakat dan menghemat biaya pemeliharaan.
Kerajinan anyaman dari Tanaman Air, Eceng Gondok
Pasti kalian pernah dengar soal anyaman dari eceng gondok kan? Yap, betul banget. Bukan bambu saja yang bisa dimanfaatkan sebagai anyaman, tapi eceng gondok juga bisa lho. Anyaman eceng gondok mulai banyak dikenal hingga ke luar negeri. Salah satunya yang seperti dilansir dari CNN Indonesia, usaha kerajinan anyaman eceng gondok yang digeluti Ieko Damayanti berhasil meraup omset hingga puluhan juta rupiah setiap bulan. Produk yang dibuat Ieko sangat beragam dan menarik seperti tas, wadah penyimpanan, alas kaki, sampai furnitur. Ieko membuktikan bahwa eceng gondok bisa diolah menjadi alat pakai yang menarik dan berharga mahal.

Cerita soal kerajinan eceng gondok yang lain datang dari warga Trenggalek. Pengrajin Trenggalek mengubah eceng gondok menjadi karya seni bernilai tinggi. Dilansir dari Nusadaily, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskomidag) Kabupaten Trenggalek memberikan pelatihan kerja guna meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia. Kepala Diskomidag Trenggalek Agoes Setiyono menjelaskan pelatihan yang dimaksud mencakup bagaimana mengolah eceng gondok dari awal hingga produk siap dijual. Eceng gondok harus dicuci bersih, lalu daun dipisahkan dari tangkainya. Setelah itu eceng gondok dikeringkan dulu sebelum siap digunakan untuk menganyam. Anyaman akan dibuat sesuai dengan pola yang spesifik pada setiap produk. Anyaman yang sudah jadi kemudian dilakukan finishing agar meningkatkan harga jual.
Eceng gondok kerap diremehkan karena sering mengganggu pemandangan dan aktivitas masyarakat di perairan. Hal ini bisa dicegah dengan memasang sekat berbahan High Density Polyethylene (HDPE) agar eceng gondok dibatasi daerah pertumbuhannya. Selain itu, tanaman eceng gondok yang sudah mati harus cepat diambil agar tidak sempat membusuk (menimbulkan bau yang tidak sedap) dan menyebabkan sedimentasi. Eceng gondok perlu diawasi pertumbuhannya agar tetap terkendali dan mampu membuat air menjadi jernih.
ada banyak manfaat yang bisa kita dapatkan bila pengolahan eceng gondok dilakukan dengan benar. Eceng gondok bisa diolah menjadi sumber energi alternatif berupa biogas, pakan ternak yang kaya akan nutrisi, dan kerajinan anyaman dengan harga jual yang cukup tinggi. Eceng gondok akan menjadi gulma bahkan hama bila tidak dilakukan pengawasan dan pemanfaatan yang berkelanjutan. Tapi eceng gondok juga bisa menjadi tanaman istimewa yang multifungsi.
Penulis: Mutiara Misksalma
Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti
Referensi literatur:
Pangaribuan, M. R., dkk. 2020. Pemanfaatan Eceng Gondok Menjadi Olahan Pakan Ternak Produksi Rumah Tangga. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat 2020 Universitas Muhammadiyah Jakarta, 7 Oktober 2020.
Sari, N. S., dkk. 2014. Biogas yang Dihasilkan dari Dekomposisi Eceng Gondok dengan Penambahan Kotoran Sapi sebagai Starter. Jurnal Institut Teknologi Nasional, Vol 2(1).
https://nusadaily.com/regional/warga-trenggalek-ubah-enceng-gondok-bernilai-tinggi.html
https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20191220201430-25-124879/berbekal-eceng-gondok-umkm-kerajinan-ini-go-international
https://radarkediri.jawapos.com/read/2020/06/09/198167/bayu-prayogo-peternak-lele-yang-ciptakan-pakan-alternatif
https://www.kompas.tv/article/107364/fermentasi-enceng-gondok-jadi-solusi-pakan-ternak-di-masa-pandemi-covid-19
Referensi gambar:
Water Hyacinth. Illinois wild flowers. https://www.illinoiswildflowers.info/weeds/plants/wt_hyacinth.html.
Prayogo, Bayu. Juni, 2020. Peternak Lele yang Ciptakan Pakan Alternatif. Jawa Pos. https://radarkediri.jawapos.com/read/2020/06/09/198167/bayu-prayogo-peternak-lele-yang-ciptakan-pakan-alternatif
N.N. Desember, 2020. Warga Trenggalek Ubah Eceng Gondok Bernilai Tinggi. Nusa Daily. https://nusadaily.com/regional/warga-trenggalek-ubah-enceng-gondok-bernilai-tinggi.html
Lindungihutan.com merupakan Platfrom Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya yang dapat merugikan pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!