
Pengertian
Tanaman kopi (Coffea Sp.) termasuk ke dalam genus Coffea, keluarga Rubiaceae. Tanaman tersebut adalah salah satu komoditas yang banyak diperdagangkan di Indonesia. Komoditas tanaman ini diperkirakan menjadi sumber pendapatan bagi 1,84 juta keluarga di wilayah pedesaan. Spesies kopi yang sering dibudidayakan untuk kepentingan komersil adalah Kopi Arabika (Coffea arabica), Kopi Robusta (Coffea canephora), dan Kopi Liberika (Coffea liberica) yang memiliki dua varietas yaitu Kopi Liberika (Coffea liberica var. Liberica) dan Kopi Excelsa (Coffea liberica var. Dewevrei).
kopi termasuk tanaman yang melakukan penyerbukan sendiri (self fertile). Keberhasilan tanaman tersebut untuk tumbuh sangat dipengaruhi oleh iklim. Penyerbukan Tanaman ini umumnya terjadi setelah musim hujan dan sangat dipengaruhi oleh iklim. Bagian yang biasa dimanfaatkan pada tumbuhan ini adalah biji kopi. Biji kopi di ekstrak menjadi minuman kopi yang dari dulu hingga sekarang banyak digemari oleh masyarakat.
Baca Lainnya : manfaat Limbah Kopi bagi Lingkungan
Jenis-Jenis Tanaman Kopi

-
Kopi Arabika (Coffea arabica)
Kopi Arabika adalah jenis kopi yang paling banyak diminati masyarakat. Tanaman ini berbentuk perdu dan ketinggiannya bisa mencapai 6 meter jika tidak dipangkas. Tanaman ini bisa ditanam di bawah pohon peneduh.
Dalam menanam kopi Arabika, disarankan untuk ditanam di ketinggian 1000 s.d 2100 mdpl. Namun masih bisa tumbuh baik pada ketinggian di atas 800 mdpl. Tanaman ini bisa tumbuh optimal pada ketinggian 1.000 meter dari permukaan laut. Idealnya tanaman ini bisa tumbuh pada ketinggian 1.200-1.950 meter. Tanaman ini membutuhkan suhu sekitar 15-24°C dengan curah hujan 1.200-2.200 mm per tahun.
Perkembangan buah kopi sejak berbunga hingga siap panen berkisar 7-9 bulan. Setelah matang, Buah Arabika berwarna merah terang. Buah yang telah matang mudah sekali rontok. Biji kopi arabika sebaiknya dipanen sebelum buah rontok ke tanah karena jika sudah menyerap bau bauan yang ada di tanah, mutunya turun.
-
Kopi Robusta (Coffea canephora var. Robusta)
Kopi Robusta bisa tumbuh hingga setinggi 12 meter jika tidak dipangkas. Ukuran buah kopi ini lebih kecil dibanding Arabika. Waktu yang diperlukan Robusta mulai dari berbunga hingga panen adalah 9-11 bulan. Tanaman ini lebih toleran terhadap ketinggian lahan budidaya karena bisa tumbuh di dataran yang lebih rendah dibanding arabika, sekitar 250-1.500 meter dari permukaan laut. Tanaman ini membutuhkan suhu rata-rata sekitar 18-36°C dengan curah hujan 2.200-3.000 mm per tahun.
-
Kopi Liberika (Coffea liberica var. Liberica)
Tanaman Kopi Liberika bisa tumbuh hingga setinggi 18 meter. Ukuran kopi ini hanya 18-30mm. Liberika bisa hidup dengan baik di ketinggian kurang dari 700 meter. Liberika dapat berbunga sepanjang tahun dan memiliki cabang primer yang bisa bertahan lama. Tanaman ini biasa ditemukan di daerah Jawa dan Lampung.
-
Kopi Excelsa (Coffea liberica var. Dewevrei)
Tanaman Kopi Excelsa sangat mirip dengan Liberika. Tanaman ini bisa tumbuh dengan baik di dataran rendah mulai 0 s.d 750 mdpl. Tanaman ini juga tahan terhadap suhu tinggi, kekeringan, dan bisa tumbuh di lahan gambut. Tanaman tersebut bisa ditemukan secara terbatas di daerah Tanjung Jabung Barat, Jambi.
Budidaya Tanaman Kopi
Tanaman kopi telah dibudidayakan di berbagai daerah Indonesia. Tanaman ini tidak bisa sembarang ditanam karena memiliki proses yang lebih khusus daripada budidaya tanaman lainnya. berikut adalah proses pembudidayaannya:
Persiapan benih Tanaman Kopi
Benih yang digunakan untuk penanaman kopi harus bersertifikat agar hasil yang didapat terjaga kualitasnya dan hasilnya melimpah. Benih bisa didapatkan secara generatif atau secara vegetatif.
Persiapan lahan untuk Tanaman kopi
Lahan yang digunakan untuk tanaman kopi harus bersih. Lahan penanaman kopi sebaiknya menghindari tumbuhan gulma atau tanaman lain yang mengganggu pertumbuhan kopi. Pohon yang diameternya ≤30 cm dapat dijadikan tanaman naungan mengingat tanaman ini tidak tahan sinar matahari secara langsung.
Tanaman penaung
Tanaman penaung yang digunakan memiliki persyaratan sebagai berikut. Tanaman tersebut wajib memiliki perakaran yang dalam, percabangan yang mudah diatur, termasuk legum dan berumur panjang, penghasil banyak bahan organik, tidak menjadi inang hama dan penyakit kopi.
Penanaman
Lubang untuk penanaman berukuran sekitar 60 x 60 x 40 cm berbentuk trapesium. Pembuatan lubang tanam pada ajir (sepotong kayu yang ditancapkan di tanah untuk merambatkan tanaman) telah ditentukan dan disesuaikan dengan jarak tanam dan dibuat 6 bulan sebelum penanaman. Tanah galian lapisan atas dan bawah dipisahkan dan dicampur pupuk organik. Lubang tanam dibiarkan 2-3 minggu. Benih ditanam dengan cara merobek polybag dan jangan sampai merusak akar. Benih diletakkan pada lubang tanam yang sudah diberikan pupuk dasar lalu ditutup dengan tanah dan dibuat cembung supaya tidak tergenang air.
Pemupukan Tanaman Kopi
Dosis penggunaan pupuk dalam menanam kopi dapat dilihat dalam tabel berikut.
Pemangkasan
Pemangkasan batang tanaman kopi dilakukan untuk membentuk cabang-cabang produksi dan mencegah tanaman kopi tumbuh lurus ke atas. Biasanya batang tanaman yang mempunyai ketinggian +1m dipotong pun juga dengan tiga cabang primer dipotong sepanjang 80-100 cm.
Pengendalian HPT
Hama yang menyerang kopi adalah nematoda parasit dan penggerek buah kopi. Solusi untuk mencegah Nematoda parasit bisa diatasi dengan penambahan pupuk kandang.
Panen
Panen kopi bisa dilakukan jika buah kopi sudah berwarna merah. Kopi yang dipetik kemudian difermentasikan, dijemur, dan disangrai.
Persebaran Budidaya Tanaman kopi
Persebaran budidaya kopi terletak di antara 20° garis Lintang Utara dan Lintang Selatan. Perkebunan kopi yang terbentang di dalam garis lintang adalah wilayah Amerika Selatan, Amerika Tengah, Asia Selatan, Asia Tenggara, hingga Afrika. Kopi arabika banyak ditanam di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan di sisi Barat Afrika. Sedangkan kopi robusta banyak ditanam di Asia Tenggara, sisi Timur Afrika dan Madagaskar.
Syarat Tumbuh kopi
- Iklim ketinggian tempat untuk kopi arabika sekitar 1000 s/d 2000 mdpl dengan curah hujan 1.250 s/d 2.500 mm/ tahun serta dengan suhu udara rata-rata 15-25°C. Sedangkan untuk kopi jenis robusta ketinggian tempat 100 s/d 600 mdpl. Dengan curah hujan 1250 s/d 2500 mm/tahun dengan suhu udara 21-24°C.
- Tanah tekstur tanah berlempung dengan struktur tanah lapisan atas remah. Kedalam efektif lebih dari 100 cm, kemiringan tanah kurang dari 30%. Sifat kimia tanah : C organik > 2 %, KTK > 15 me/100 g tanah, kejenuhan basa >35 % dan pH tanah 5,5-6,5.
Penulis: Zihan Berliana Ram Ghani
Dikurasi Oleh: Daning Krisdianti
Referensi Artikel
Mawardi, Surif. 2014. Pedoman Teknis Budidaya Kopi (Good Agriculture Practices on
Coffee). Kementerian Pertanian: Jakarta.
Najiyati, S. dan Danarti, 1999. Budidaya Kopi dan Penanganan Pasca Panen. Penebar
Swadaya: Jakarta.
Nazir, Nani. 2016. Mengenal Tanaman Kopi. BBPP Lembang. Tersedia dalam:
http://www.bbpp-lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian/1034-
Mengenal-tanaman-kopi. Diakses pada 26 Desember 2020.
Risnandar, Cecep. 2018. Tanaman Kopi. Jurnal Bumi. Tersedia dalam: https://jurnal
bumi.com/knol/tanaman-kopi/. Diakses pada 26 Desember 2020.
Siswoputranto. 1978. Perkembangan Teh, Kopi, dan Coklat Internasional. Gramedia:
Jakarta.
Referensi Gambar
https://pixabay.com/photos/coffee-grains-mature-agriculture-1474601/
https://pixabay.com/photos/cafe-coffee-coffeebean-arabica-3806228/
https://iccri.net/
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!