Pada umumnya, buah mangga merupakan buah favorit banyak orang, karena memiliki rasa manis dan asam yang segar. Meskipun buah mangga dapat kita temui di pasar tradisional hingga modern, tetapi ada satu jenis buah mangga yang kini telah dinyatakan punah dari habitat aslinya atau ‘punah in situ‘. Jenis buah mangga tersebut adalah mangga kasturi (Mangifera casturi).

Morfologi dan Taksonomi Mangga Kasturi
Mangga kasturi hanya dapat ditemukan di daerah Kalimantan, khususnya Kalimantan bagian selatan. Merujuk pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 48 tahun 1989 tentang Pedoman Penetapan Identitas Flora dan Fauna Daerah, maka mangga kasturi ditetapkan menjadi Flora Identitas dari Provinsi Kalimantan Selatan. IUCN menyatakan bahwa status mangga kasturi dalam kategori terancam punah (Extinct in the Wild). Ancaman pembukaan lahan secara besar-besaran dan deforestasi diperkirakan sebagai penyebab punahnya keberadaan tanaman ini di alam.
Tanaman ini memiliki sifat endemik (hanya tumbuh di lokasi tertentu). Mangga kasturi memiliki nama latin Mangifera casturi Kosterm, merupakan salah satu dari sekitar 31 jenis mangga yang dapat ditemukan di Kalimantan. Mangga dengan bentuk bulat telur, kulit buahnya menjadi kehitaman ketika mulai tua dan matang ini, terdiri dari tiga jenis yaitu kasturi, cuban, dan asem pelipisan.
Tinggi pohon mangga ini dapat mencapai 25 meter dengan diameter batang lebih kurang 40-115 cm. Kulit kayu berwarna putih keabu-abuan sampai cokelat terang, kadang kala terdapat retakan atau celah kecil sekitar 1 cm berupa kulit kayu mati dan mirip dengan jenis Mangifera indica. Jika kulit batangnya disayat, maka akan mengeluarkan getah yang mula-mula bening, kemudian berwarna kemerahan dan menghitam dalam beberapa jam. Getahnya mengandung terpentin dan berbau tajam, sehingga dapat melukai kulit atau menimbulkan iritasi bagi kulit yang sensitif. Bagian daunnya bertangkai, memiliki bentuk lanset memanjang dengan ujung runcing dan di kedua belah sisi tulang daun tengah terdapat 12-25 tulang daun samping. Daun yang muda memiliki tekstur menggantung lemas dan berwarna ungu tua. Bunga tanaman mangga kasturi merupakan bunga majemuk berkelamin ganda dengan bentuk bunga rasemosa dan kerap kali berambut rapat. Panjang tangkai bunga mangga ini lebih kurang 28 cm dengan anak tangkai sangat pendek, yaitu 2-4 mm.
Pohon mangga kasturi tidak berbeda dengan pohon mangga lainnya. Buahnya berbentuk bulat sampai elipsoid dengan berat kurang dari 80 gram, daging buahnya berwarna kuning atau oranye dan berserabut. Buah ini berbuah pada awal musim penghujan atau sekitar bulan Januari. Pada saat musim berbuah (November-Januari), tanaman ini dapat berbuah sangat lebat. Kulit buah mangga ini ketika masih muda berwarna hijau, lalu setelah tua berubah menjadi berwarna coklat kehitaman dengan permukaan kulit yang licin. Bentuk buah lonjong dengan panjang atau lebar 1,25-1,53 cm. Kulit buah memiliki ketebalan sekitar 0,24 mm. Daging buah berkadar air tinggi (87,2%), tetapi beberapa komponen kimia yang lainnya rendah, seperti protein (0,3%), lemak (0,04%), pati (1,4%), total gula (2%), dan kalori (9,6 kal/100g). Kadar asam (4,7%) dan karbohidratnya (12%) relatif tinggi.
Buah mangga kasturi pada umumnya dipanen saat sudah matang. Apabila dipanen sebelum matang dapat berpengaruh terhadap kualitas aroma dan warna buah. Oleh karena itu, walaupun mempunyai kulit yang tebal dan keras, buah mangga jenis ini tidak dapat disimpan lebih dari 6 hari. Pohon mangga kasturi memiliki keunikan yaitu umurnya mencapai berpuluh-puluh tahun dan tumbuh di pekarangan atau hutan. Berbeda dengan pohon mangga lainnya, pohon mangga jenis ini baru bisa berbuah setelah usianya menginjak sepuluh tahun.
Taksonomi dari tanaman mangga kasturi, sebagai berikut:
Kerajaan : Plantae
Divisi : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Sapindales
Famili : Anacardiaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera casturi kosterm

Habitat dan Budidaya Mangga Kasturi
Tanaman mangga kasturi pertama kali dideskripsikan oleh Kostermans, warga negara asing sekitar tahun 1993. Ketika itu, beliau meneliti spesimen mangga kasturi di Herbarium Bogor Rience, Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Cibinong, Kabupaten Bogor. Namun, pada saat itu bukanlah merupakan pertama kalinya ditemukan mangga ini. Pada tahun 1978, seorang peneliti bernama Ding Hou, sudah terlebih dahulu menemukan pohon mangga ini pada habitat aslinya di wilayah Martapura, Kalimantan Selatan.
Pada saat itu, Hou menganggap bahwa mangga kasturi, satu jenis dengan Mangifera quadrifida. Pada akhirnya, seseorang yang bernama Dilmy membawa spesimen tanaman ini ke Herbarium Rience. Tak diketahui jelas kapan Dilmy membawa spesimen itu.
Pada tahun 1993, Kostermans menyatakan bahwa mangga kasturi merupakan jenis yang berbeda dengan Mangifera quadrifida, melainkan memiliki jenis tersendiri, yakni Mangifera casturi. Kini tanaman mangga kasturi sudah tidak dapat ditemukan lagi di habitat aslinya, begitu pula di hutan wilayah Indonesia lain. Di negara- negara lain pun, tak ada mangga jenis ini. Sehingga, dapat dipastikan bahwa mangga kasturi merupakan jenis mangga asli Indonesia. Di Kalimantan Selatan, saat ini hanya dapat ditemui tanaman mangga jenis ini dari hasil budidaya masyarakat. Mangga kasturi Tumbuh di permukiman dan perkebunan warga, bukan di hutan liar seperti aslinya.
Manfaat Mangga Kasturi
Pada sebuah penelitian, buah mangga kasturi terbukti mengandung nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh manusia, misalnya terpenoid dan polifenol yang dapat bertindak sebagai zat antioksidan. Polifenol lebih dikenal sebagai zat yang dapat menghadirkan berbagai manfaat bagi kesehatan manusia.
- Anti Peradangan
Polifenol dapat bermanfaat sebagai penangkal efek radikal bebas yang masuk ke dalam tubuh manusia. Radikal bebas dapat mengakibatkan inflamasi alias peradangan yang berpotensi memunculkan berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, kanker, dan penyakit jantung. Pohonnya dapat dimanfaatkan sebagai pencegah diabetes melalui ekstrak akar atau batangnya. Pada bagian tersebut, terdapat kandungan saponin dan tanin yang merupakan senyawa aktif glikosida triterpena yang dapat menghambat penyerapan glukosa dan mencegah naiknya glukosa dalam darah.
- Mencegah Penggumpalan Darah
Pada sebuah penelitian, polifenol yang terdapat dalam buahnya dapat bermanfaat sebagai penghambat terjadinya penyumbatan pada sel darah merah yang mungkin terbentuk ketika mengalir di pembuluh darah manusia.
- Menyehatkan Pencernaan
Sebuah penelitian mengungkap bahwa polifenol bermanfaat sebagai zat yang merangsang pertumbuhan bakteri baik di dalam saluran cerna. Mengkonsumsi makanan yang mengandung polifenol dipercaya dapat melawan perkembangan bakteri jahat, seperti C. difficile, E. coli, dan Salmonella.
- Meningkatkan Fungsi Otak
Dengan menurunnya risiko penggumpalan darah, aliran darah ke otak akan lebih lancar sehingga akan meningkatkan fungsi otak itu sendiri. Hal ini akan membuat Anda menjadi lebih fokus dan tidak cepat lupa.
Untuk mendapatkan manfaat dari buah mangga kasturi, Anda dapat mengonsumsi buah ini seperti halnya makan mangga biasa. Buah ini bisa dikonsumsi langsung atau dijadikan campuran dalam minuman es buah, dibuat menjadi puding, dan lain-lain.
Penulis : Roshelly
Referensi Literatur
Harismi, Asni. 2020. Buah Kasturi, Mangga Endemik Kalimantan yang Terancam Punah. Tersedia pada tautan: https://www.sehatq.com/artikel/buah-kasturi-mangga-endemik-kalimantan-yang-terancam-punah. Diakses pada: 21 Februari 2021.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 2012. Mangga Kasturi, si Manis yang Terancam Punah : Hanya Ada di KRB, Buah Manis dan Harum. Tersedia pada tautan: http://lipi.go.id/berita/single/Mangga-Kasturi-si-Manis-yang-Terancam-Punah-Hanya-Ada-di-KRB-Buah-Manis-dan-Harum/7210. Diakses pada: 21 Februari 2021.
Megumi, Sarah R. 2017. Mangga Kasturi, Ikon Flora Kalimantan Selatan yang Punah di Alam. Tersedia pada tautan: https://www.greeners.co/flora-fauna/mangga-kasturi-ikon-flora-kalimantan-selatan-punah-alam/. Diakses pada: 21 Februari 2021.
Referensi Gambar
https://www.greeners.co/flora-fauna/mangga-kasturi-ikon-flora-kalimantan-selatan-punah-alam/#:~:text=Mangga%20kasturi%20yang%20bernama%20latin,%2C%20cuban%2C%20dan%20asem%20pelipisan.
http://www.satuharapan.com/read-detail/read/mangga-kasturi-si-manis-ikon-flora-kalimantan-selatan
LindungiHutan.com adalah Platform Crowdfounding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!