Pohon mahoni secara ilmiah dinamai sebagai Swietenia macrophylla King. Mahoni dapat tumbuh dengan subur di pasir payau dekat dengan pantai dan menyukai tempat yang terbuka serta cukup mendapat sinar matahari langsung. Mahoni termasuk Famili Meliaceae, pohon dapat mencapai tinggi 40 meter dan diameter batang mencapai 100 cm. Pohon ini memiliiki bentuk batang silindris, agak melengkung, berserpih dalam jalur‐jalur dengan warna kulit coklat kelabu. Tajuknya berbentuk kubah dan rapat. Pohon ini tahan terhadap naungan dan daunnya sukar terbakar sehingga digunakan sebagai tanaman sekat bakar.
Mahoni termasuk jenis tanaman yang tidak memiliki persyaratan tipe tanah secara spesifik. Mahoni bahkan dapat hidup di tanah gersang atau marginal, walaupun tidak hujan selama berbulan-bulan. Di Indonesia mahoni memiliki daerah penyebaran di seluruh wilayah Jawa dan Sumatera. Berikut adalah penjelasan mengenai cara budidaya pohon mahoni:
Pengadaan Benih
Benih mahoni diekstraksi dari buahnya. Buah sebaiknya dipetik langsung dari pohon sebelum merekah atau dapat juga dikumpulkan dari bawah tegakan sesaat setelah jatuh. Produksi benih bervariasi menurut tempat tumbuh dan umur. Ekstraksi benih dilakukan dengan cara kering, yaitu buah diperam kemudian benih dijemur dibawah sinar matahari selama 1 – 4 hari hingga merekah. Ekstraksi juga bisa dilakukan dengan pemecahan secara manual sampai benih keluar dari buah. Sayap benih dipotong sebagian tetapi tidak sampai merusak struktur bagian dalam benih. Sebelum melakukan perkecambahan, kadar air benih harus diturunkan terlebih dahulu dengan penjemuran selama 1-2 hari.
Penyemaian
Sebelum benih ditanam, sebaiknya media semai disterilkan terlebih dahulu dengan cara disangrai atau diberi fungisida. Untuk mencegah serangan hama, bak kecambah dibuat setinggi ± 1 meter dari permukaan tanah. Ukuran bak kecambah 5 x 1 m atau 2 x 1 m. Media semai dibuat dari campuran tanah dan pasir halus dengan perbandingan 1: 1 atau 2 : 1. Perkecambahan benih dilakukan dengan cara menabur benih dan membenamkannya dalam media sedalam 2/3 bagian dengan posisi sayap di atas. Untuk menjaga kelembaban pada bedeng tabur, dilakukan penyiraman dua kali atau satu kali dalam sehari. Benih akan mulai berkecambah pada hari ke 5 – 21. Benih yang sudah berkecambah selanjutnya disapih kedalam kantong plastik ukuran 8 X 15 cm dengan media yang sama.
Bibit yang telah disapih dipindahkan dan disusun pada bedeng sapih berukuran 5 X 1 m untuk dipelihara menjadi bibit sampai siap tanam. Pemupukan pertama dengan NPK dilakukan sewaktu mencampur media semai dengan dosis 1 gram ( 1 sendok teh) setiap kantong. Pemupukan kedua dan selanjutnya dilakukan setiap bulan dengan dosis yang sama.
Persiapan Lahan
Langkah penanaman selanjutnya adalah persiapan lahan dan penanaman bibit. Pohon mahoni memiliki tingkat pertumbuhan yang relatif cepat jika dibandingkan dengan tanaman pohon lainnya. Namun, harus ditanam dalam kondisi ideal dan dalam iklim yang tepat untuk memastikan pertumbuhan yang produktif. Pohon mahoni dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah tetapi tumbuh baik pada tanah lempung berpasir. Pohon ini juga tumbuh ideal di bawah cahaya matahari langsung sepanjang hari dan toleran terhadap cahaya matahari sebagian/teduh.
Pengolahan lahan yang optimal bagi jenis mahoni ditinjau dari segi pembiayaan dan pertumbuhan awal tanaman. Hal yang dilakukan adalah pembersihan lahan, pembajakan total, lalu pembajakan secara jalur. Jika penanaman dengan sistem tumpangsari, pembersihan dilakukan pada seluruh areal dengan jalan pembabatan semak belukar dan pohon – pohon kecil dari areal sebelum ditanami. Sementara itu, jika penanaman dengan sistem jalur atau cemplongan, pembersihan lapangan hanya pada jalur selebar 1 meter. Pada cemplongan dibuat piringan tanaman dengan radius 0,5 m atau bentuk bujur sangkar dengan sisi 1 m, searah garis kontur.
Pemilihan Bibit
Bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur ± 6 bulan. Ukuran tinggi bibit ± 25 cm (dari pangkal batang sampai ujung daun), bagian batang bibit sudah berkayu, diameter bibit > 2 mm, sehat, dan segar. Setelah menemukan tempat lahan yang sesuai, langkah selanjutnya adalah memilih bibit mahoni yang berkualitas. Bibit dipindahkan dengan hati-hati dan akarnya jangan sampai rusak.
Penanaman
Waktu penanaman yang paling baik adalah pada musim penghujan. Jarak tanam juga harus diperhatikan agar tidak terlalu dekat tetapi juga tidak terlalu jauh. Cara menanam bibit mahoni adalah dengan menyobek polybag kemudian bibit dimasukkan ke dalam lubang yang telah digali selanjutnya ditimbun kembali. Lakukan penyiraman jika media tanam terlihat kering. Pohon mahoni bisa juga langsung ditanam pada area atau lahan yang lebih luas dengan jarak yang direkomendasikan adalah 2×1 m.
Perawatan
Untuk bisa mendapatkan hasil penanaman yang maksimal, perlu dilakukan perawatan seperti langkah-langkah dibawah ini
- Penyiraman Pohon Mahoni
Penyiraman dilakukan agar tanah tetap lembab. Terlebih ketika tanaman masih sangat muda. Penyiraman cukup dilakukan sekali seminggu atau sesuai kondisi tanah. Apabila tanah menjadi padat akibat penyiraman, bisa melakukan penggemburan di sekitar lubang tanam.
- Penyulaman Pohon Mahoni
Penyulaman tanaman yang mati dilakukan pada saat penyiangan pertama sampai dengan yang kedua kali pada tahun pertama penanaman.
- Pemupukan Pohon Mahoni
Agar pohon mahoni tumbuh dengan baik, kokoh, dan kuat, perlu dilakukan pemupukan secara teratur. Pupuk yang digunakan setidaknya mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium. Pemupukan di lapangan dilakukan ketika tanaman berumur 1 tahun dengan dosis 30 – 50 gram ZA, 20 – 25 gram TSP, dan pupuk organik sebanyak 2 kg tiap pohon untuk jenis tanah grumosol. Sementara itu, dosis yang diberikan pada jenis tanah podsolik merah kuning adalah 25 gram pupuk urea, 50 gram TSP, 25 gram KCl, dan pupuk organik 3 kg tiap pohon.
- Pemangkasan Pohon Mahoni (Pruning)
Pada pertumbuhan pertama sekitar 2-8 tahun, pohon mahoni perlu dilakukan pemangkasan untuk mengontrol ketinggian tanaman. Pemangkasan dilakukan terhadap cabang – cabang yang tidak diinginkan dan meninggalkan cabang – cabang terpilih. Pangkaslah bagian tanaman yang telah terjangkit hama dan penyakit. Hal ini dilakukan secara teratur dan dapat bersamaan dengan kegiatan penyiangan tanaman.
- Penyiangan Pohon Mahoni
Penyiangan dilakukan 2 – 3 kali setahun selama 2 tahun pertama. Penyiangan dilakukan pada ± 50 cm keliling batang atau bekas piringan tanaman bersih. Sedangkan pada sistem jalur, tumbuhan yang menaungi tetap dipertahankan sampai umur 3 tahun. Setelah umur 3 tahun, penyiangan hanya dilakukan setahun sekali.
Sebaiknya pohon mahoni ditanam pada lahan yang tepat, jangan terlalu dekat dengan bangunan atau tiang listrik. Minimal jarak tanam dari bangunan atau tiang listrik adalah 5 meter karena pohon mahoni dapat tumbuh tinggi dan akarnya yang mampu menjalar panjang. Pohon mahoni sudah bisa dimanfaatkan kayunya ketika mencapai umur 10 tahun. Jadi, Sahabat Alam sudah tahu mengenai bagaimana cara budidaya pohon mahoni dari pembibitan sampai perawatannya. Selamat mencoba ya. Semoga bermanfaat!
Salam Lestari !
Penulis : Iffa Dwi Maulidina dan Alma Cantika Aristia
Referensi :
https://gresik.co/budidaya-pohon-mahoni/
https://bibitbunga.com/cara-budidaya-pohon-mahoni/
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!
Author
