
Pada Guinness Book of Records, pohon sengon dinobatkan sebagai pohon dengan laju pertumbuhan tercepat di dunia. Pohon Sengon mampu tumbuh hingga ketinggian 40 meter selama 15 tahun. Setiap tahunnya, pertambahan tinggi sengon sebesar 7 meter pada lahan yang subur. Tinggi bebas cabang (TBC) pohon sengon mampu mencapai 20 meter dengan diameter sampai 100 cm. Sebaran lokasi tumbuh sengon dimulai dari area Pasifik hingga Indonesia, Papua New Guinea, dan Kepulauan Solomon. Kisaran ketinggian tempat tumbuh mulai dari 0 – 1200 mdpl dengan curah hujan tahunan rata-rata 2800 mm. Pohon sengon menyukai penyinaran matahari maksimal dan pH tanah yang cenderung netral. Sengon tidak tahan di lokasi yang sering terendam air. Yuk, bersama-sama mengenal sengon dan bagaimana cara menanam hingga merawatnya.
Mengenal Sengon, Pohon dengan Berbagai Manfaat
Mari mengenal sengon! Pohon sengon tersebar di kawasan Asia Tenggara, India, dan Cina. Pohon ini dapat banyak dijumpai di berbagai topografi dan altitude. Mulai daerah dataran rendah hingga daerah dataran tinggi dengan ketinggian 1200 mdpl. Kemampuan sengon untuk hidup di lahan kurang subur tergolong baik dan mampu bertahan tanpa adanya pemupukan. Namun, pohon ini tidak bisa hidup di wilayah-wilayah terendam air dan berdrainase buruk. Sengon cenderung tumbuh di lokasi dengan intensitas sinar matahari tinggi. Dari sifat-sifat itu, sengon dipilih untuk ditanam di area yang membutuhkan tanaman pionir. Pionir merupakan spesies pertama yang mengkolonisasi suatu area baru yang terbentuk oleh adanya gangguan. Gangguan ini dapat berupa gunung meletus, banjir, dan penebangan.
Di Indonesia, pohon sengon banyak ditemukan di berbagai area. Mulai dari area perkotaan hingga pedesaan. Di wilayah pedesaan, pohon sengon biasanya bertempat di lahan milik pribadi. Pohon sengon ini dapat dipanen dalam kurun waktu 3-5 tahun sehingga berpeluang sebagai aset investasi bagi warga pedesaan. Serat kayu sengon bisa digunakan untuk pulp karena seratnya lurus. Pohon ini juga sering ditanam di skema tumpang sari atau agroforestry. Tegakan pohon sengon memberikan naungan untuk tanaman semusim. Naungan ini diperlukan untuk mengurangi intensitas matahari. Di Asia Tenggara, pohon ini sering digunakan bersama dengan tanaman coklat, kopi, teh, dan tanaman semusim lainnya. Kayu sengon dapat digunakan sebagai furnitur, konstruksi ringan bangunan, instrumen musik, dan mainan. Hal ini disebabkan oleh kayu sengon mudah digunakan dan tergolong soft wood sehingga dapat dibentuk sesuai selera pengguna. Selain kayunya, daun pohon sengon sering digunakan sebagai pakan ternak. Dalam sebuah penelitian, campuran daun sengon dapat meningkatkan bobot badan ternak hingga 4,6g/ekor/hari.
Langkah-Langkah Menyemai Benih Pohon Sengon
Sengon dikenal sebagai spesies fast growing yang memang memiliki kelebihan di laju pertumbuhan. Namun, spesies fast growing ini memiliki karakteristik mudah patah jika terkena angin kencang. Penggunaan spesies ini sebagai tanaman perindang di perkotaan hendaknya dihindari. Selain mudah patah, resistensi fast growing terhadap serangan hama penyakit juga lemah. Sengon merupakan inang bagi penyakit karat tumor dan busuk akar. Penyakit karat tumor ini seperti kanker dalam tubuh manusia. Sel-sel tumbuh secara liar dan menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani. Pengendalian hama penyakit terpadu perlu dilakukan untuk menghindari hal tersebut. Salah satu caranya adalah memilih benih berkualitas. Lebih baik jika didapatkan dari lokasi pemuliaan sengon. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan materi genetik sengon yang sudah teruji.
Baca Selengkapnya : Mangrove untuk Ekosistem Alam dan Masyarakat
Benih sengon termasuk jenis benih orthodoks. Jenis benih ini dapat disimpan di dalam lemari pendingin selama 1 tahun tanpa mengurangi viabilitasnya. Namun, selama 1,5 tahun setelah disemaikan hanya memiliki laju perkecambahan sebesar 70-90%. Perlakuan diperlukan untuk meningkatkan laju perkecambahan. Perlakuan bisa dilakukan dengan merendam benih sengon menggunakan air mendidih. Benih direndam menggunakan air mendidih selama 30 menit atau bisa juga direndam menggunakan air hangat selama 12 jam. Setelah itu bilas benih dengan menggunakan air bersih. Tiriskan benih pada wadah kering dan tutup dengan kain basah selama 1 hari.

Bila tidak menggunakan polybag, benih bisa dikecambahkan di besek dengan media pasir. Media pasir digunakan karena benih hanya membutuhkan air dan sinar matahari untuk berkecambah, belum membutuhkan unsur hara. Setelah benih berkecambah, benih harus segera disemai untuk menghindari terjadinya kematian benih dari adanya jamur. Menyemai benih sengon bukanlah perkara mudah, berikut adalah langkah-langkah untuk menyemai benih sengon :
- Siapkan polybag dengan ukuran 10 x 15 cm yang sudah diisi dengan media tanam. Media tanam berupa campuran tanah, pupuk kandang dan sekam bakar atau pasir dengan perbandingan 1:1:1.
- Untuk 1 kg benih sengon diperlukan sekitar 25000 polybag.
- Pindahkan benih yang telah berkecambah ke polybag, usahakan agar akar dari benih tidak putus dan jangan hilangkan pasir atau tanah yang menempel di bagian akar. Pasir atau tanah ini berperan sebagai ‘teman’ untuk mengurangi stress saat benih ditempatkan di lingkungan baru.
- Apabila media tanam di polybag terlalu kering bisa diciprati air untuk memudahkan penyemaian benih. Jangan terlalu basah agar benih tidak terendam dan mati karena busuk air.
- Penyemaian sebaiknya dilakukan di sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan akibat intensitas sinar matahari yang tinggi.
- Area penyemaian benih diberi naungan paranet untuk melindungi bibit dari sinar matahari secara langsung dan hujan.
- Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pada pagi dan sore secara rutin.
- Pemupukan kembali dapat dilakukan setelah bibit berusia 20 hari menggunakan NPK dengan takaran dua sendok makan per 15 liter air. Selanjutnya pupuk dapat disiramkan ke bibit dan dilakukan setiap minggu hingga bibit siap tanam.
- Selain pemupukan, bibit secara rutin disemprotkan fungisida dan insektisida. Penyemprotan bisa dilakukan seminggu sekali. Insektisida dan fungisida juga bisa ditaburkan secara langsung di polybag. Pemberian insektisida dan fungisida dilakukan sebagai rangkaian pengendalian hama penyakit terpadu.
- Bibit siap tanam ketika mencapai umur 120 hari atau apabila bibit sudah memiliki batang berkambium.
Tata Cara Menanam

Kita semua mengenal sengon sebagai pohon yang memiliki banyak manfaat. Hal ini disebabkan oleh fase pertumbuhannya yang singkat. Sengon membutuhkan waktu 3-5 tahun untuk dipanen, lebih cepat jika dibandingkan pohon lain yang memerlukan waktu 10-20 tahun. Luas tanah yang diperlukan oleh sengon pun tidak terlalu banyak, yakni sekitaran halaman rumah cukup.
Banyak petani tanaman musiman pindah menanam sengon karena keuntungan yang besar. Maka dari itu, banyak orang dari berbagai lapisan masyarakat ingin menanam sengon. Berikut adalah langkah-langkah untuk menanam sengon:
- Siapkan lokasi penanaman, usahakan milik sendiri bukan orang lain. Lahan milik sendiri nantinya lebih mudah digunakan dan mudah diobservasi pasca penanaman. Atur jarak tanam sengon. Jarak tanam 3 x 2 meter direkomendasikan untuk pertumbuhan dan perkembangan diameter sengon.
- Usahakan lokasi penanaman dekat dengan sumber air dan bersih dari hama.
- Beli benih atau bibit sengon di tempat-tempat pembibitan yang berkualitas dan gunakan bibit sengon unggul agar kualitas pohon sengon terjamin dengan baik.
- Setelah itu, rendam benih di air mendidih selama kurang lebih 30 menit kemudian pindahkan ke dalam bak yang diisi air dingin selama satu hari. Perlakuan ini dilakukan agar benih sengon mudah berkecambah. Setelah berkecambah pindahkan sengon ke polybag dengan campuran tanah, pasir, dan kompos/pupuk kandang.
- Berikan pupuk Urea dan ZA pada lubang tanam dan biarkan beberapa hari sebelum dilakukan penanaman.
- Buat lubang pada lokasi tanam dan jika diperlukan diberi ajir untuk menandai lokasi sehingga tidak bingung dan memudahkan perawatan.
- Pindahkan BST (bibit siap tanam) sengon ke dalam lubang. Pindah dengan hati-hati agar tidak merusak kekompakan tanah di polybag. Hal ini penting agar nantinya bibit sengon mampu beradaptasi di lingkungan yang berbeda.
- Setelah dipindah, buang plastik polybag agar memudahkan perakaran sengon.
- Tutup lubang dengan tanah dan beri air
- Setelahnya lakukan perawatan menggunakan teknik silvikultur
Mengenal Tahapan Perawatan Pohon Sengon

Perawatan sengon menggunakan teknik silvikultur terdiri dari beberapa tahapan. Tahapan-tahapan memiliki tujuan dan manfaatnya masing-masing. Berikut adalah tahapan-tahapan untuk merawat sengon hingga panen[3]:
- Pemberian jarak tanam
Pemberian jarak tanam saat penanaman dilakukan selain untuk memberikan ruang tumbuh, juga digunakan agar ketika hama dan penyakit menyerang tidak menyebar secara cepat kesemua pohon. Pemberian jarak tanam ini juga tergantung kondisi, apabila diameter pohon sudah besar, jarak tanam bisa dipersempit untuk memacu pertumbuhan tinggi. Namun, usahakan tajuk tidak bersentuhan.
- Pendangiran
Pendangiran merupakan kegiatan penggemburan tanah yang dilakukan untuk memperbaiki sifat fisik tanah. Aerasi dan drainase tanah yang buruk dapat mengganggu siklus hara dan pertumbuhan tanaman. Pendangiran bisa dilakukan secara manual menggunakan cangkul.
- Penyulaman
Penyulaman dilakukan bila terdapat bibit sengon yang mati. Penyulaman dimaksudkan dengan mengganti bibit yang mati dengan bibit sehat dengan umur sama. Penyulaman dapat dilakukan sebanyak dua kali setelah 2-4 minggu dan 1 tahun.
- Penyiangan
Penyiangan dilakukan untuk membasmi gulma. Di sekitar tanaman sengon biasanya ditemukan gulma berupa ilalang atau tumbuhan liar pengganggu lainnya. Tumbuhan ini sebaiknya dicabut hingga ke akar. Apabila tidak dibasmi secara benar, gulma akan menyerap unsur hara yang diperlukan sengon sehingga menyebabkan pertumbuhan sengon terganggu. Pembasmian gulma bisa dilakukan secara manual atau menggunakan herbisida.
- Pemupukan
Pemupukan berkala dilakukan agar sengon tumbuh dengan baik. Pemupukan berkala ini dilakukan pada saat umur sengon 0-1 tahun, saat berumur 2 tahun, dan saat berumur 3 tahun.
– Umur 0 – 1 Tahun
Pemupukan dilakukan setiap 2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk NPK. Takaran 30 gram per tanaman. Pupuk bisa langsung diberikan di media tanam sengon atau juga bisa dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air.
– Saat umur 2 tahun
Pemupukan dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan takaran dosis dinaikkan. Bisa menggunakan takaran 50 gram per tanaman. Pupuk juga bisa diberikan secara langsung atau dilarutkan terlebih dahulu.
– Saat umur 3 tahun
Pemupukan dilakukan setiap 6 bulan sekali dengan takaran dosis 100 gram. Setelahnya, sengon dapat diberikan pupuk setiap setahun sekali dengan takaran 200 gram per tanaman.
Pemupukan secara bertahap ini dilakukan untuk memudahkan sengon beradaptasi dengan lingkungannya.
- Pemangkasan batang
Pemangkasan dilakukan jika terdapat tajuk yang saling bersentuhan dan akan dilakukan pemanenan. Pemangkasan ini berfungsi untuk mengurangi penyakit jamur dan bisa dilakukan setiap setahun sekali setelah sengon berumur 1 tahun. Selain itu, batang sengon ini dipangkas untuk memudahkan pemanenan. Untuk menghindari luka pada batang utama, gunakan gergaji yang tajam. Hindari pemangkasan hingga kulit terkelupas agar tidak menjadi celah masuk hama dan penyakit. Usahakan pangkas secara bersih dengan tidak menyisakan tunggul batang untuk menghindari cacat kayu.
- Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit secara intensif dilakukan karena sengon kurang resisten terhadap hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik silvikultur. Teknik silvikultur dimulai dari pemilihan bibit sengon. Bibit sengon yang digunakan dipilih atau diambil dari lokasi pembibitan yang telah bersertifikat dan terjamin kualitasnya. Selanjutnya, selama proses pertumbuhan diberi perlakuan pemangkasan, penjarangan, dan pemusnahan bagian pohon yang sudah terserang hama dan penyakit. Pemusnahan bagian pohon ini bisa dilakukan secara manual menggunakan arit atau secara kimiawi. Secara kimiawi dapat dilakukan menggunakan fungisida untuk membasmi jamur karat tumor yang biasa menyerang sengon atau menggunakan insektisida untuk membasmi hama serangga.
Tips – Trik Menanam dan Merawat Sengon
Proses penanaman dan perawatan sengon tergolong tidak mudah. Pasalnya, selama 3-5 tahun dibutuhkan perawatan secara intensif mulai dari penanaman hingga pemanenan pohon sengon. Berikut adalah tips and trick untuk memudahkan penanaman hingga pemanenan pohon sengon:
- Benih sengon termasuk benih ortodoks. Benih ortodoks merupakan tipe benih yang dapat disimpan dan memerlukan waktu lama saat proses perkecambahan. Benih sengon perlu diberi perlakuan dengan direndam dalam air mendidih atau air hangat dalam kurun waktu tertentu sebelum dibiarkan selama 1 hari di bak atau wadah tertutup. Perlakuan ini dilakukan untuk mempercepat perkecambahan benih. Apabila tidak diberikan perlakuan, laju perkecambahan hanya mencapai 70-90% selama 18 bulan.
- Benih sengon bisa disimpan dalam suhu 4-8o Celcius selama 1,5 tahun tanpa mengurangi viabilitas benih
- Sengon termasuk pohon yang disenangi oleh hama dan penyakit. Pemilihan benih atau benih berkualitas diperlukan untuk menghindari serangan hama dan penyakit. Pastikan lahan memiliki drainase yang baik dan tanah yang gembur.
- Penggunaan naungan yang berlebihan juga tidak disarankan mengingat sengon membutuhkan intensitas matahari yang tinggi.
- Sebelum masuk ke proses penanaman, lubang bisa diberikan pupuk urea atau pupuk kandang dan dibiarkan terlebih dahulu selama beberapa hari. Hal ini dilakukan untuk menjaga suhu di dalam lubang penanaman. Jika langsung ditanam setelah diberi pupuk, akan meningkatkan suhu dan dapat menyebabkan kematian pada bibit tanaman.
- Beri jarak tanam sebagai ruang tumbuh bagi tanaman. Saat pertumbuhan diameter beri jarak tanam yang senggang untuk merangsang penambahan volume batang. Persempit jarak tanam ketika sudah fokus pada pertumbuhan tinggi untuk merangsang kompetisi batang.
- Bibit sengon bisa dipindahkan ke area penanaman setelah mencapai tinggi 20-25 cm dan sudah berkambium. Fase ini dicapai setelah umur sengon 8-11 minggu.
- Berikan insektisida dan fungisida secara rutin tiap seminggu sekali untuk memastikan bibit sengon terhindar dari serangan hama penyakit. Insektisida dan fungisida dapat diberikan secara langsung pada permukaan tanah atau dilarutkan dalam air untuk kemudian disemprotkan pada bibit.
- Lakukan perawatan secara rutin mulai dari pendangiran, penyiangan, pemangkasan, penjarangan, dan pemupukan agar hasil panen pohon sengon maksimal.
- Tidak lupa hindari penggunaan kata-kata kotor saat melakukan persiapan penanaman hingga pemanenan.
Demikian segala hal mengenai budidaya sengon. Proses penanaman dan perawatan sengon memang membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Ada baiknya sebelum menanam, kita mengenal sengon terlebih dahulu. Selain itu, sebaiknya semua proses dijalani dengan niat dan hati yang tulus. Ingat dibalik prosesnya yang butuh perhatian, sengon dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan manusia.
Penulis : Yusrin Rezia Putri dan Alma Cantika Aristia
LindungiHutan merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Dalam rangka mendukung kegiatan penghijauan teman-teman di Indonesia, yuk dukung Kampanye Alam daerahmu dengan berkunjung pada situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam.
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!