Tips introvert jadi relawan ala Kak Dwi Pristiawati (volunteering internasional). Setiap individu manusia memiliki kecenderungan psikologis dalam hal bersosialisasi. Secara umum disebut dengan karakter introvert dan ekstrovert. Bagi yang memiliki karakter introvert cenderung untuk lebih lambat dalam memberikan respons karena keindividuannya. Sedangkan kepribadian ekstrovert cenderung memusatkan perhatian ke dunia luar dan lebih aktif dalam berinteraksi.
Namun, apakah menjadi seorang introvert menjadi halangan untuk menjadi relawan?
Yuk kita simak pengalaman Kak Owi berikut ini.
Dwi Pristiawati, atau biasa disapa Kak Owi, seorang travolunteer yang berasal dari Sangatta, sebuah kota di Kalimantan Timur, telah akrab dengan dunia relawan semenjak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Bermula menjadi relawan pendidikan, Kak Owi merambah menjadi relawan daerah hingga menjadi relawan yang bertugas di beberapa negara. Kak Owi tercatat juga pernah menjabat sebagai project manager di LindungiHutan selama beberapa kurun waktu.

Kak Owi lebih fokus di relawan pendidikan. Karena ikut relawan di salah satu NGO, Kak Owi pernah berangkat menjadi volunteer di negara Vietnam. “Karena fokusnya di pendidikan, biasanya kami mengajar bahasa Inggris, mengenalkan budaya Indonesia, mengajarkan bahasa Indonesia, sharing tentang relawan,” tutur Kak Owi yang kini menjabat menjadi fundraiser di lembaga lingkungan internasional berlogo panda.
Akrab dengan dunia relawan dalam bilangan tahun, membuat Kak Owi berkenalan dengan banyak orang, terutama sesama tenaga relawan. Dihadapkan dengan banyak orang dengan beragam karakter unik dari masing-masing personal, sedikit banyak membuat Kak Owi paham, bagaimana karakter orang serta cara bekerja sama dengan ragam karakter.
Organisasi sosial memiliki tujuan untuk bergerak membantu, karenanya orang-orang yang terlibat di dalamnya haruslah memiliki kepedulian yang tinggi, siap membantu, rela berkorban baik tenaga maupun waktu. Karenanya relawan dituntut untuk mampu berperan dalam mencapai tujuan tersebut.
Menjadi seorang relawan dalam suatu organisasi sosial bukan hanya terbatas dalam bergabung dan menjadi anggota organisasi, namun setiap relawan yang tergabung dalam suatu organisasi memiliki tugas yang seharusnya mereka lakukan.
Menurut Kak Owi, setiap individu itu unik. Namun karena keunikannya, bagaimana menata potensi setiap individu agar dapat optimal. Saat di lapangan, organisasi akan membagi tugas. Biasanya relawan dengan karakter introvert lebih cocok di bagian konseptor, dan surat menyurat. Sedangkan seorang ekstrovert, karena kecenderungannya yang lebih sigap serta tidak terlalu mendetail, akan lebih optimal di bagian eksekutor.
Namun, tidak menutup kemungkinan orang dengan karakter introvert terjun ke lapangan. “Bisa, hanya saja akan lebih menguras energi, karena orang introvert lebih lama dalam adaptasinya,” tutur Kak Owi yang mengaku berkarakter ekstrovert garis keras. Kak Owi sendiri memiliki karib satu instansi, Kak Jihan yang berkarakter introvert. Kak Owi dan rekannya, sama-sama menjabat menjadi fundraiser di WWF Indonesia.
Karib? Iya sahabat alam, karib. Introvert dan ekstrovert adalah dua karakter yang bertolak belakang, Lalu bagaimana cara seorang ekstrovert dan introvert dapat menjadi karib? “Punya ketertarikan yang sama di sosial, konservasi, self care, dan self love, ” kata Kak Owi membocorkan rahasia. Saat passion dan visinya sama, ternyata menjadikan mereka satu frekuensi.
Dalam dunia relawan, tentunya kita dituntut untuk dapat bekerja sama. Diperlukan komunikasi yang baik untuk menjembatani komunikasi sekian banyak tenaga relawan yang ada, agar tugas-tugas dapat sinergi dan tertunaikan.
BACA JUGA: Introvert Jadi Relawan, Siapa Takut?
Bagaimana dengan karakter introvert yang dikenal membutuhkan waktu lebih lama dalam beradaptasi? Dalam lingkup komunikasi, Kak Owi juga memberikan tips Introvert jadi relawan, yaitu:
- Jangan ragu untuk lebih dulu menyapa. Bagi orang berkarakter introvert memulai komunikasi dapat diibaratkan keluar dari zona nyaman. Tapi, percayalah sahabat alam, hal ini perkara kebiasaan. Mulailah lebih dulu menyapa teman-teman relawan yang ada di sekitar.
- Bangun komunikasi dua arah. Langkah berikutnya adalah aktif membangun komunikasi. Dengan komunikasi yang tulus, akan terbangun bonding yang tentunya akan memudahkan kerja sama ke depannya.
- Dengarkan dengan baik. Rata-rata orang berkarakter introvert memiliki kemampuan menyimak yang cukup baik. Penting untuk tidak menyela pembicaraan, karena ini adalah bagian dari etika komunikasi.
- Ikuti perkembangan isu. Update informasi diperlukan agar dapat ikut mengikuti alur pembicaraan dan memberikan kontribusi.
Dalam dunia relawan, yang terpenting adalah kemauan dalam berkontribusi. Terlepas dari karakter-karakter individu di dalamnya. Karena sejatinya, dunia relawan berisikan sinerginya tugas-tugas yang tertunai dengan tulusnya niatan.
Dan terbukti, dunia relawan terbuka tidak hanya bagi orang yang berkarakter ekstrovert, namun juga yang berkarakter introvert sekalipun.
Kontributor: Fitria Bimasa
Dikurasi oleh Inggrit Aulia Wati Hasanah
LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak!
Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!