Tuntong Laut : Spesies Langka Penghuni Hutan Mangrove

Tuntong Laut ⓒ news.detik.com
Tuntong Laut ⓒ news.detik.com

Hewan yang satu ini pasti jarang terdengar namanya oleh sahabat alam. Bukan berarti kalian kurang update dengan kehidupan satwa di Indonesia, tapi memang karena hewan ini sudah sangat sulit untuk ditemukan. Hewan yang hidup di hutan Mangrove ini bernama Tuntong Laut (Batagur borneoensis). Tuntong Laut merupakan salah satu dari 29 spesies kura-kura yang ada di Indonesia. Selain sebutan Tuntong Laut, hewan ini memiliki sejumlah nama lain seperti Beluku (Sumatera), Tuntung, Tuntong Semangka, Tum-Tum (Kalimantan Timur) dan Kura-Kura Jidat Merah (Kalimantan Barat). Yuk, langsung saja kita kenalan dengan hewan langka yang unik satu ini.

Ads

Karakteristik Tuntong Laut

Tuntong Laut memiliki fisik yang mirip seperti kura-kura pada umumnya. Karapas kura-kura jenis ini memiliki panjang 60-100 cm dengan ukuran tubuh 30-40 cm. Pada umumnya ukuran tubuh betina lebih besar dibandingkan tubuh jantan. Tempurung berwarna gading atau coklat kehijauan dan memiliki garis hitam pada jantan dan garis coklat keabuan pada betina. Pada masa kawin, jantan akan mengalami sexual dismorphism atau perubahan warna dari coklat ke putih keabuan dengan bintik hitam serta kepala menjadi berwarna jingga atau merah. Seperti spesies kura-kura pada umumnya, kura-kura ini memiliki scute atau lapisan sisik keras yang terbuat dari keratin untuk memperkuat tempurung. Perisai perut berwarna krem polos tanpa bercak atau corak. Sewaktu muda, kura-kura jenis ini memiliki tiga lunas pada tempurung nya dan berubah menjadi satu lunas vertebral setelah dewasa. Berbeda dari bentuk tempurung kura-kura darat yang seperti kubah dan berat, tempurung kura-kura akuatik lebih datar dan ringan. Keringanan tempurung ini disebabkan adanya rongga kosong di antara tulang-tulang tempurung yang bernama fontanelles sehingga hewan ini dapat berenang dengan cepat dan tidak tenggelam. Fitur lain yang dimiliki hewan ini adalah rahang atas bergerigi serta lima kuku tajam pada kaki depan dan empat kuku tajam pada kaki belakang. Betina memiliki warna kepala coklat dan jantan berwarna putih keabuan, namun keduanya sama-sama memiliki jidat yang berwarna merah.

Tuntong Laut ⓒ greeners.co
Tuntong Laut ⓒ greeners.co

Perilaku dan Makanan

Kura-kura jenis ini gemar menjelajahi bagian bawah perairan sehingga sebagian besar waktunya dihabiskan di air, namun pada pagi atau sore hari mereka akan ke darat untuk berjemur. Kura-kura jenis ini akan melakukan migrasi saat musim kawin tiba dan yang betina akan menepi ke pasir pantai saat bertelur. Dalam sekali bertelur hewan ini dapat menghasilkan 12 hingga 22 butir. Satwa ini termasuk satwa yang tidak agresif dan cenderung jinak. Jika merasa terancam mereka bukannya menyerang, tapi akan bersembunyi ke dalam cangkang atau pergi menjauh.

Kura-kura jenis satu ini adalah hewan herbivora yang menyukai vegetasi yang ada di tepi sungai. Vegetasi tersebut antara lain daun, buah mangrove, tunas mangrove dan rumput liar sungai. Dalam penangkaran biasanya mereka diberi makan sawi, selada, bayam, bok choy dan eceng gondok. Selain buah mangrove, kura-kura jenis ini juga menyukai buah-buahan lain seperti pisang dan mangga tetapi tidak dengan stroberi dan apel. Sayangnya, akibat banyaknya limbah dapur yang dibuang sembarangan di sekitar habitatnya, hewan ini mengira limbah tersebut sebagai makanannya dan hal ini sangat berbahaya bagi nyawa mereka.

Habitat dan Persebaran Tuntong Laut

Habitat hewan ini adalah daerah 40 meter arah sungai yang terpengaruh pasang surut, rawa-rawa dan sungai kecil. Satwa ini juga banyak ditemukan di hutan Mangrove. Persebarannya ada di Asia Tenggara bagian selatan meliputi Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia. Di Indonesia, hewan ini dapat ditemukan di pesisir pantai Pulau Sumatra dan Kalimantan.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com
Tuntong Laut ⓒ kumparan.com
Tuntong Laut ⓒ kumparan.com

Ancaman Kepunahan dan Konservasi

Menurut IUCN Red List, populasi kura-kura jenis ini masuk ke dalam kategori Critically Endangered (CR) dan CITES memasukkannya ke dalam kategori Apendiks II. Selain itu, Wildlife Conservation Society dan Turtle Conservation Coalition mengkategorikan Tuntong Laut sebagai Top 25 Endangered Tortoises and Freshwater Turtles. Ada banyak faktor yang mengancam populasi hewan ini. Salah satunya adalah rusaknya hutan Bakau. Hutan Bakau diketahui sebagai salah satu habitat utama kura-kura jenis ini karena makanan pokok mereka adalah buah pohon barembang. Dengan rusaknya hutan Bakau, otomatis populasi hewan ini akan terancam karena mereka kehilangan tempat tinggalnya. Faktor lain adalah maraknya perburuan liar terhadap satwa ini dengan tujuan untuk memperdagangkan telur-telur dan anakannya. Masyarakat masih minim pengetahuan sehingga masih banyak yang mengkonsumsi telur-telurnya dan menjadikan anakan kura-kura jenis ini sebagai hewan peliharaan.

Usaha konservasi hewan ini telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan memasukkan satwa ini sebagai spesies dengan prioritas konservasi yang tinggi dan mencantumkannya dalam Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999. Terlebih lagi, sejak tahun 2008 dengan diterbitkannya Permenhut Nomor 8 Tahun 2008 tentang Arahan Strategis Konservasi Spesies Nasional, kura-kura jenis ini ditetapkan sebagai satwa yang diprioritaskan untuk dikonservasi dan diteliti lebih lanjut. Menurut Guntoro (2012), usaha menjaga kelestarian kura-kura jenis ini dapat dilakukan dengan pengawasan ketat terhadap tempat hewan ini bertelur dan memberikan tempat inkubasi telur yang aman serta yang paling penting adalah menjaga hutan Bakau sebagai habitat alami Tuntong Laut.

 

Penulis : Yuliana

 

Referensi Literatur

Alamendah.org. 2012. Tuntong Laut – Batagur borneoensis                                                    Salah Satu Reptil Terlangka. Retrieved February 02, 2021, from https://alamendah.org/2012/05/29/tuntong-laut-batagur-borneoensis-salah-satu-reptil-terlangka/.

Greeners.co. 2018. Tuntong Laut, Kura-Kura Mangrove yang                                          Terancam Punah. Retrieved February 02. 2021, from https://www.greeners.co/flora-fauna/tuntong-laut-kura-kura-mangrove-yang-terancam-punah/.

Guntoro J. 2012. “Tracing the Footsteps of the Painted Terrapin (Batagur borneoensis) in the Aceh Tamiang Regency, Aceh, Indonesia. Preliminary Observations” (PDF). Radiata. 1: 60–67.

 Iskandar, D.T. 2000. Kura-kura & buaya Indonesia dan Papua Nugini: 101-2. Bandung: ITB.

Kegler B. 2011. “Callagur borneoensis”. Animal Diversity Web. Diakses Tanggal 04 Mei 2014.

Nakamaaquatics.id. 2018. Tuntong Laut Si Kura-Kura Berjidat                                             Merah Penghuni Hutan Mangrove. Retrieved February 02, 2021, from http://nakamaaquatics.id/2018/10/20/tuntong-laut-si-kura-kura-berjidat-merah-penghuni-hutan-mangrove/.

 

Referensi Gambar

https://www.greeners.co/flora-fauna/tuntong-laut-kura-kura-mangrove-yang-terancam-punah/.

https://kumparan.com/kumparannews/foto-pelepasliaran-tuntong-laut-di-aceh-1sCmxFgTJ0m.

https://news.detik.com/berita/d-4777999/pelestarian-tuntong-laut-bangkitkan-pariwisata-aceh-tamiang.

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di Semarang. Mari bersama melestarikan dan menjaga pesisir Indonesia dari bahaya abrasi yang dapat merugikan banyak pihak! 

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

 

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.