Waldeinsamkeit, Tradisi Orang Jerman Menyendiri di Hutan

Makna Waldeinsamkeit

Gambar 1 Ilustrasi Hutan Sebagai Tempat Melakukan Waldeinsamkeit
Gambar 1 Ilustrasi Hutan Sebagai Tempat Melakukan Waldeinsamkeit

Hutan tidak hanya menjadi tempat untuk hewan dan tumbuhan bernaung. Hutan juga menjadi tempat wisata untuk orang-orang yang menyukai kegiatan di hutan. Sehingga tak heran, hutan menjadi tempat pelarian terbaik bagi sebagian orang dari kesibukan sehari-hari. Hutan menyajikan tempat yang tenang dan sejuk secara percuma. Suara burung yang bernyanyi sahut menyahut di atas pucuk pepohonan menjadi nyanyian alam yang indah. Semilir angin yang sejuk dan udara segar tersaji dengan percuma. Perasaan yang benar tidak bisa kita ungkapkan dengan kata-kata. Ungkapan tenang dan nyaman tidak cukup untuk menyampaikan perasaan tersebut. Pepohonan besar yang ada di dalam hutan menyumbang udara segar. Perasaan kita akan semakin dimanjakan dengan udara segar yang jarang kita temukan di kota yang penuh dengan polusi. Tapi pernahkah terbayang di benak pergi ke hutan sendirian? Tanpa siapapun yang menemani. Hanya kita sendiri dengan barang bawaan kita. Menginap atau camping di hutan sendirian. Menikmati kesendirian dan kesunyian total di hutan. Mungkin kita tak asing dengan solo hiking. Tapi bukan itu yang hendak kita bahas. Saat ini kita akan membahas waldeinsamkeit, tradisi menyendiri orang Jerman. 

Ads

Waldeinsamkeit, bahasa Jerman yang berarti perasaan menyendiri di dalam hutan. Waldeinsamkeit berasal dari dua kata, yakni “wald” yang berarti hutan dan “einsamkeit” yang berarti kesepian atau kesendirian. Tapi itupun tak cukup untuk mengartikan kata waldeinsamkeit. Karena bahasa Jerman memiliki ciri khas tersendiri dari bahasa lain yang ada di dunia. Ungkapan bahasa Jerman lainnya juga agak sulit memang untuk diartikan ke bahasa lain. Tapi setidaknya menyendiri di dalam hutan dapat membantu kita mengerti tradisi orang Jerman tersebut. Bagi orang Jerman sendiri, waldeinsamkeit memang sulit dijelaskan pada orang asing. Karena arti yang terlalu mendalam, sehingga mereka agak kesulitan dalam mengartikan kata tersebut.

Tradisi yang unik ini telah ada sejak beberapa abad yang lalu. Tentu tradisi orang Jerman ini sedikit menakutkan jika kita sendiri yang harus berada di dalam hutan sendirian. Tidak ada siapapun yang menemani kita selama di hutan. Hanya ada suara burung dan hewan lainnya yang kemungkinan besar hanya bisa kita dengar suaranya dan tidak berharap berjumpa dengan empunya suara tersebut. Karena entah suara hewan apa saja yang ada di hutan dan kita tidak familiar dengan suara hewan tersebut. Salah-salah malah suara beruang atau hewan buas lainnya. Tentu bukan hal tersebut yang kita inginkan.

Waldeinsamkeit biasanya dilakukan di Black Forest, Pegunungan Harz yang ajaib. Di Taman Nasional Bavaria, hutan yang terkenal akan mitos yang cukup menakutkan. Dasar Black Forest tidak tersentuh oleh sinar matahari karena kanopi daun yang lebar dan rapat yang menjadikan sinar matahari tidak sampai di dasar hutan. Maka, hutan ini disebut dengan hutan kelam. Pada zaman dahulu, hutan ini berhasil membuat prajurit Romawi takut untuk masuk ke dalam hutan. Sejarawan Tacitus mengaku pernah bertemu dengan suku pembunuh yang memakai kepala babi hutan dan unicorn. Terlepas dari mitos tersebut, tradisi waldeinsamkeit tetap berlangsung. Karena orang Jerman memiliki ikatan yang istimewa dengan hutan tersebut.

Begitulah adanya tradisi orang Jerman. Apalagi di saat pandemi ini terjadi, tradisi waldeinsamkeit menjadi tren kembali. Karena lockdown nasional dan lokal yang terjadi di Jerman, semangat untuk melakukan waldeinsamkeit bangkit kembali. Kegiatan tersebut dilakukan untuk menenangkan perasaan dan menghindari stres akibat lockdown yang berlangsung. Apalagi tradisi ini juga menjalankan social distancing. Jauh sebelum social distancing sendiri menjadi tren, ternyata orang Jerman telah lebih dahulu melakukan social distancing jauh sebelum imbauan social distancing digaungkan. 

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Waldeinsamkeit, Tradisi Menyendiri di Dalam Hutan

Gambar 2 Ilustrasi Orang yang Sedang Melakukan Waldeinsamkeit
Gambar 2 Ilustrasi Orang yang Sedang Melakukan Waldeinsamkeit

Berada di dalam hutan sendirian, hal pertama kali yang terpikir ketika kalimat tersebut diungkapkan adalah perasaan mencekam, kita langsung terpikir akan hal-hal yang mengerikan jika berada di dalam hutan sendirian. Kita menjadi ketakutan dan merasa tertekan karena berada di dalam hutan sendirian. Alih-alih menjadi tenang atau nyaman, tapi itu tak berlaku untuk orang Jerman. Di  Hutan Kelam (Black Forest) sekalipun mereka tetap berani untuk mencari ketenangan.

Karena orang Jerman telah melakukan tradisi ini sejak berabad-abad lalu, kedekatan mereka dengan hutan tidak perlu diragukan lagi. Hutan yang dianggap angker saja mereka berani datangi seorang diri. Hal tersebut dilakukan untuk mencari ketenangan dari kesunyian yang ada di hutan tersebut. Suara burung dan hewan lainya menjadi lantunan nyanyian yang menemani selama berada di dalam hutan.

Perasaan lega, tenang, dan nyaman selama berada di dalam hutan tersebutlah yang menjadikan tradisi waldeinsamkeit terus lestari. Pasca pandemi ini waldeinsamkeit memiliki arti tersendiri. Orang Jerman mengartikan waldeinsamkeit selama pandemi ini sebagai keterasingan dan kesepian di dalam hutan. Awal pandemi terjadi, banyak warga Jerman yang melakukan waldeinsamkeit. Saat itu, lockdown menjadi tren di seluruh  dunia dan warga Jerman ( tidak semua orang Jerman) memilih menyendiri di dalam hutan.

Selama pandemi, orang Jerman merasa semakin tenang dan nyaman berada di dalam hutan sendirian. Menemukan ketenangan jiwa selama berdiam diri seorang diri di hutan. Mereka pun tak akan mampu menjelaskan apa yang mereka rasa selama melakukan ‘pertapaan’ mereka karena waldeinsamkeit sulit diungkapkan dengan kata-kata. Ketenangan dan kenyamanan tersebut hanya bisa dirasakan sendiri.

Waldeinsamkeit bisa terus lestari karena didukung oleh luas hutan sekitar 6.000 km² mencakup seluruh area Baden-Württemberg. Hutan ini bahkan seluas separuh dari  Irlandia Utara. Maka tak heran jika hutan yang luas inilah yang mendukung orang Jerman melakukan tradisi kuno tersebut dan hutan juga menjadi infrastruktur vital bagi orang Jerman. Karena tradisi waldeinsamkeit ini hanya bisa dilakukan di dalam hutan. Tanpa hutan, maka tradisi ini tidak akan berjalan.

Jika ditilik lagi, waldeinsamkeit adalah tradisi yang tidak jauh dari sejarah seluruh manusia yang ada di bumi. Karena sejak zaman dahulu, nenek moyang kita dekat sekali dengan hutan. Hutan bukanlah hal yang menakutkan. Lebih dari itu, hutan adalah sumber kehidupan. Sebagian besar aspek kehidupan kita berasal dari hutan. Tapi sejak berkembang zaman kita semakin jauh dari hutan, hutan menjadi menakutkan untuk kita sambangi. Manusia tak lagi menghabiskan waktu berada di hutan. Kebanyakan manusia saat ini lebih banyak menghabiskan waktu berada di dalam rumah dengan gawai modern saat ini. Perubahan ini tentu memberi dampak negatif untuk manusia. Salah satunya stres karena terlalu banyak menghabiskan waktu berada di dalam rumah.

Manfaat Kesehatan

Gambar 3 Ilustrasi Orang yang Melakukan Waldeinsamkeit di Pinggir Sungai
Gambar 3 Ilustrasi Orang yang Melakukan Waldeinsamkeit di Pinggir Sungai

Siapa sangka berdiam diri di hutan ternyata memiliki manfaat untuk kesehatan. Selain menawarkan ketenangan dan kenyamanan, hutan juga bisa berbagi manfaat untuk kesehatan manusia. Tentu hutan juga harus sehat, agar kita bisa mendapatkan manfaat dari hutan itu sendiri. 

Hutan yang sehat tentu berbeda dengan hutan yang sedang mengalami kerusakan. Sebut saja hutan yang rusak itu dengan hutan yang kritis. Sama dengan manusia, hutan kritis tentu hanya akan memulihkan dirinya sendiri. Hutan kritis tidak bisa berbagi manfaat kesehatan untuk manusia. Adanya hutan yang kritis berbagai penyakit karena di dalam hutan memang tersimpan banyak penyakit. Tapi kalau hutannya sehat, maka penyakit tersebut akan tersimpan saja di dalam hutan tersebut. 

Lupakan hal yang cukup mengerikan itu. Mari kita cari tahu alasan di balik manfaat kesehatan setelah melakukan kegiatan menyendiri di dalam hutan atau waldeinsamkeit yang ternyata memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh dan mental.

Setelah melakukan kegiatan menyendiri di dalam hutan (waldeinsamkeit), produksi sel darah putih yang bertugas sebagai kekebalan tubuh dan juga melawan sel kanker meningkat hingga 50%. Jumlah yang sangat banyak sekali. Sehingga kekebalan tubuh menjadi lebih tinggi dan tidak akan mudah terserang penyakit. Selama berkegiatan di luar ruangan juga mengurangi resiko penyakit jantung dan diabetesi hingga 50% juga, karena selama berada di dalam hutan orang-orang cenderung makan makanan yang sehat dan banyak melakukan aktivitas fisik secara aktif. Manfaat lainnya yakni mencegah penyakit kardiovaskular, obesitas, dan kanker. 

Benar manfaat yang sangat tidak disangka sekali, kan? Hanya sekadar berdiam diri sendiri di dalam hutan ternyata mendapatkan manfaat yang banyak sekali. Tenang, masih banyak lagi manfaat kesehatan dari kegiatan menyendiri di dalam hutan. Bukan hanya manfaat untuk tubuh saja tentunya. Manfaat untuk kesehatan jiwa juga ada. Yakni mengurangi atau bahkan menghilangkan stres. Karena selama berada di alam terbuka, pikiran menjadi lebih tenang dan melupakan beban pikiran yang ada. Selain mengurangi stres, kegiatan di luar ruangan ini juga dapat mengurangi depresi dan gangguan kecemasan (anxiety). Setelah berada di luar ruangan beberapa menit saja tubuh menjadi lebih rileks, otot, tekanan darah, dan aktivitas otak lebih stabil. 

Maka dari itu, kegiatan di luar ruangan dapat membuat orang lebih bahagia ketimbang kegiatan yang mengharuskan terus berada di dalam ruangan. Melakukan kegiatan di luar ruangan juga dapat meningkatkan energi dan fokus, sehingga kualitas hidup semakin meningkat dan menjadi sehat lahir dan batin. Wah, banyak sekali manfaat dari tradisi waldeinsamkeit ini. Tidak ada yang menyangka bukan?

Memang benar ya, tradisi yang diturunkan ke kita memang baik. Walau terkadang terdengar sangat aneh. Apalagi tradisi menyendiri di dalam hutan, untuk kebanyakan orang tradisi terdengar sangat menakutkan. Tapi dari tradisi waldeinsamkeit, kita diajarkan untuk dekat dengan alam. Menjadikan alam sebagai pelarian terbaik. Di balik itu juga kita diajarkan untuk mencintai alam. Gaya hidup nenek moyang kita juga terkenal sangat ramah dengan lingkungan. Mereka menggunakan sumber daya alam seperlunya saja. 

Bukan hanya hutan saja yang bisa berbagi manfaat baik seperti itu. Sebagai makhluk yang hidup, manusia juga harus memberi manfaat untuk sesama. Jika hanya kita yang ingin mendapatkan manfaat dari alam, lalu dari mana alam mendapatkan manfaat? Karena itu, sebagai sesama penghuni bumi kita harus saling berbagi manfaat baik. Untuk keberlangsungan hidup kita semua  di bumi yang kita cintai.

Tapi jika kita belum benar mengenal hutan atau alam di sekitar kita, mohon jangan dicoba tradisi menyendiri di dalam hutan (waldeinsamkeit). Karena kita tidak tau entah hewan atau makhluk apa yang ada di hutan dan alam sekitar kita. Kecuali kalau seorang ahli, tidak masalah sama sekali. Jika dirasa ingin mencari ketenangan di dalam hutan. Kalian bisa mengajak teman untuk sekadar camping atau mendaki gunung.

 

Penulis: Putri Handayani

Dikurasi oleh: Citra Isswandari Putri

 

Referensi literatur

MacEacheran, Mike. 2021. Waldeinsamkeit Germany’s cherished forest tradition. http://www.bbc.com/travel/story/20210314-waldeinsamkeit-germanys-cherished-forest-tradition ( Diakses pada tanggal 20 April 2021)

Ontario Parks. 2020. Waldeinsamkeit. https://www.ontarioparks.com/parksblog/waldeinsamkeit/ (Diakses pada tanggal 20 April 2021)

 

 

LindungiHutan.com adalah Platform Crowdfunding Penggalangan Dana untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung penghijauan yang ada di seluruh Indonesia. mari bersama menjaga dan melestarikan hutan seluruh Indonesia.

Yuk jadi pioneer penghijauan untuk hutan Indonesia yang lebih baik.

Your Beloved Author