World Wetlands Day 2020

Penanaman untuk Menyelamatkan Lahan Basah
Salah Satu Penanaman yang Pernah dilakukan LindungiHutan untuk Menyelamatkan Ekosistem Lahan Basah di Indonesia (Dok. LindungiHutan)

World Wetlands Day atau Hari Lahan Basah Sedunia, diperingati setiap tahunnya sebagai upaya tindak lanjut kesepakatan dalam Convention on Wetlands of International Importancem Especially as Waterfowl Habitat atau biasa disebut sebagai Konvensi Ramsar.

Ads

Pelajari lebih lanjut : World Wetlands Day Official Website

Setiap tanggal 2 Februari, masyarakat sedunia merayakan hari dimana sebuah Konvensi disepakati oleh sekumpulan negara yang memiliki lahan basah di wilayahnya. Konvensi Ramsar, merupakan sebuah Konvensi atau Perjanjian Internasional mengenai lahan basah yang ditandatangani dan disahkan pada tahun 1971 di kota Ramsar, Iran. Sebanyak 35 negara yang terdiri dari 13 negara berkembang, dan 21 negara di Benua Eropa turut serta mengesahkan Konvensi tersebut. (sumber : ilmugeografi.com)

Pada awalnya, Konvensi Ramsar hanya membahas masalah mengenai burung air, termasuk burung air migran. Lalu berkembang kepada pembahasan mengenai konservasi ekosistem lahan basah termasuk keanekaragaman hayati di dalamnya. Bahkan saat ini, multi fokus menyangkut seluruh aspek kehidupan manusia.

Penanaman di Lahan Basah
Penanaman di Lahan Basah dapat dilakukan Oleh Berbagai Usia (Dok. LindungiHutan)

Menurut Konvensi Ramsar, lahan basah memiliki definisi yang luas; ‘Daerah-daerah rawa, payau, lahan gambut dan perairan; alami atau buatan; tetap atau sementara; dengan air yang tergenang atau mengalir, tawar, payau atau asin; termasuk wilayah perairan laut yang kedalamannya tidak lebih dari enam meter saat air surut’.

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Pada tahun ini, World Wetlands Day.org mengumumkan tema secara global, yaitu; ‘Wetlands and Biodiversity’  atau ‘Lahan Basah dan Keanekaragaman Hayati’. Lahan Basah kaya akan keanekaragaman hayati dan merupakan habitat asli bagi beragam spesies flora maupun fauna. Isu yang terjadi pada beberapa tahun ini, diperkirakan adanya penurunan global keanekaragaman hayati dikarenakan keberadaan lahan basah yang menghilang tiga kali lebih cepat ketimbang hutan.

Pelajari lebih lanjut : Pemanasan Global, Dampak dari Aktivitas Kita Sendiri

Secara tidak langsung, tema tahun ini mengembalikan tujuan awal Konvensi Ramsar disahkan yaitu, menangani masalah burung air, termasuk burung air migran. Habitat asli burung air adalah lahan basah yang menyangkut; sawah, sungai, danau, situ, rawa, daerah pesisir, hutan bakau, dan dataran lumpur.

Diharapkan dengan digalakkannya isu mengenai keberagaman hayati di lahan basah, kesadaran masyarakat dunia semakin meningkat. Penduduk dunia paham mengenai manfaat keberadaan lahan basah, dan mengusahakan tidak ada lagi lahan basah yang menghilang sehingga keanekaragaman hayati tidak berkurang.

Lalu, bagaimana peran Indonesia dalam peringatan World Wetlands Day yang dirayakan setiap tahunnya?

World Wetlands Day dan Indonesia

Penanaman Mangrove untuk Tingkatkan Keanekaragaman Hayati
Penanaman Mangrove untuk Tingkatkan Keanekaragaman Hayati (Dok. LindungiHutan)

Indonesia mulai menjadi anggota Konvensi Ramsar pada tahun 1992 dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 48 Tahun 1991 yang merupakan Ratifikasi Konvensi Ramsar di Indonesia. (sumber : Indonesia Wetland.org) Salah satu alasan Indonesia bergabung dalam Konvensi Ramsar ialah, terdapat belasan juta hektar lahan gambut tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. Diharapkan dengan bergabungnya Indonesia sebagai anggota Konvensi Ramsar, peran kestabilan ekosistem di wilayah lahan gambut semakin terjaga.

Sejak tahun 2011, setidaknya terdapat 1.971 Situs Ramsar yang didaftarkan oleh 160 negara anggota Konvensi. Angka tersebut terus bertambah hingga tahun 2018, dan sampai saat ini Indonesia sudah memiliki sekitar tujuh Situs Ramsar yang tersebar di berbagai pulaunya.

Indonesia pertama kali mendaftarkan Taman Nasional Berbak di Jambi sebagai situs pertamanya di Ramsar. Diikuti oleh enam situ lain;

  1. Taman Nasional Danau Sentarum, Kalimantan Barat
  2. Taman Nasional Wasur, Papua
  3. Taman Nasional Rawa Aopa Watumohae, Sulawesi Tenggara
  4. Taman Nasional Sembilang, Sumatera Selatan
  5. Suaka Margasatwa Pulau Rambut, DKI Jakarta
  6. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah (sumber : Good News From Indonesia)

Lahan basah memiliki peran penting bagi manusia maupun flora dan fauna di sekitarnya. Peringatan Hari Lahan Basah Sedunia sudah seharusnya menjadi pengingat bagi masyarakat di dunia bahwasanya rehabilitasi Lahan Basah menjadi hal penting yang harus dipikirkan dan dilaksanakan setiap tahunnya.

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kami juga berpartisipasi dalam membantu pencegahan COVID-19 yang saat ini sedang menjadi pandemi dunia. Dengan kampanye #lindungidiri pada link berikut https://covid19.lindungihutan.com/, bantuan donasi dan keuntungan produk akan disalurkan melalui Yayasan Gerakan Indonesia Sadar Bencana.

Yuk jadi pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.