Yuk Kenali Burung Endemik Indonesia!

Indonesia terkenal akan keragaman hayati baik flora maupun fauna. Tak terkecuali mereka yang hanya dapat ditemukan di tempat tertentu yang disebut juga endemik. Hampir semua hewan endemik berada di taman margasatwa untuk dilindungi. Hal tersebut diakibatkan oleh keberadaan mereka yang terancam punah karena hanya hidup di daerah tertentu. Keberadaan mereka juga sering diburu karena keunikan dan keindahannya dalam memperkaya kehidupan. Artikel ini lebih lanjut akan membahas salah satu macam hewan endemik yaitu burung. Burung yang memiliki ciri khas bulu ini sangat digemari oleh masyarakat untuk dipelihara maupun dimakan sejak dahulu kala, namun apabila suatu jenis itu dibabat habis maka tak pelak lagi untuk ditemukan. Hal itu biasa terjadi pada burung endemik karena keunikannya. Memangnya seperti apa sih burung endemik Indonesia? Sebelum kita kenalan dengan pelbagai jenis burung endemik Indonesia, kita perlu mengetahui dulu apa itu burung endemik. 

Ads
Gambar 1. Burung Enggang
Gambar 1. Burung Enggang

Mengenal Burung Endemik

Endemisitas atau keberadaan jenis tertentu akan dihubungkan dengan pengetahuan wilayah geografisnya. Sebuah gejala biota alami menjadi unik pada wilayah geografis tertentu menyebabkan spesies tersebut disebut endemik. Hal tersebut mendefinisikan bahwa burung endemik adalah suatu jenis burung yang hanya dapat ditemukan di suatu wilayah geografis tertentu dan tidak dapat ditemukan di wilayah geografis lain. Penyebaran burung endemik ini sudah ditandai oleh para ahli dan mengelompokkan daerahnya dengan sebutan Endemic Bird Area yang telah disesuaikan dengan tempat berkembangbiaknya. 

Di Indonesia, Burung Endemik ini tersebar di daerah pulau Sumatera, Kalimantan, Jawa-Bali, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tercatat sekitar 510 jenis burung endemik di Indonesia. Wah banyak sekali ya! Burung endemik terbanyak ditemukan di pulau Sulawesi dengan jumlah sekitar 150 jenis! Wilayah Jawa dan Bali memiliki dua marga endemik yaitu Psaltria dan Leucopsar, sementara itu, wilayah yang tidak memiliki marga endemik adalah wilayah Sumatera dan Kalimantan. Pulau Sulawesi yang memiliki jumlah jenis burung endemik terbanyak memiliki 16 marga endemik yaitu Macrocephalon, Aramidopsis, Cryptophaps, Turacoena, Meropogon, Heinrichia, Geomalia, Cataponera, Malia, Eutrichomyias, Hylocitrea, Coracornis, Myza, Streptocitta, Scissrostrum dan Enodes. Wilayah Maluku memiliki enam marga yaitu Habroptila, Lycocorax, Semioptera, Melitograis, Tephrozosterops dan Madanga. Kemudian, untuk wilayah Nusa Tenggara memiliki tiga marga endemik yaitu Caridonax, Buettikoferella dan Heleia. Terakhir di wilayah Papua yang termasuk bagian dari Indonesia hanya memiliki tiga marga endemik yaitu Anurophasis, Aepypodius dan Oreornis. Semua wilayah tersebut dapat disebut juga sebagai bioregion.

Burung endemik Indonesia diketahui sebagai burung yang berkontribusi akan keragaman hayati di Indonesia. Keunikan dan keindahannya ini seringkali didasari oleh arah karakter molekuler dan bioekologi serta biogeografi dan klasifikasi jenis. Salah satu jenis burung yang sudah memiliki identitas biasa disebut sebagai cryptic species. Seiring berjalannya waktu, burung endemik Indonesia ini tidak hanya dikenal sebagai burung yang unik namun juga sebagai salah satu fauna yang hampir punah. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang senang menjadikan burung sebagai peliharaan. Tak sedikit yang berusaha memburunya untuk sekadar diawetkan atau dipelihara. Maka upaya dari adanya margasatwa ini adalah untuk menjaga keberadaan para endemik yang semakin langka ditemukan di Indonesia

Beberapa Jenis Burung Endemik Indonesia

Gambar 2. Merpati Mahkota Biru
Gambar 2. Merpati Mahkota Biru

Merpati Mahkota Biru

Ads
Kapan jaga hutan? Sekarang! Buka lindungihutan.com

Dengan nama ilmiahnya Goura cristata dan hanya terdapat di Papua, burung Endemik ini hampir punah karena populasinya yang sudah rentan. Merpati ini disebut sebagai Merpati Mahkota Biru karena memiliki jambul yang berbentuk mahkota di kepalanya dan bulunya sendiri didominasi oleh warna biru. Keunikannya dapat ditemukan dari sayapnya yang terdapat corak merah keunguan. Selain sayapnya, matanya juga berwarna merah keunguan. Burung ini juga memiliki kaki yang berwarna merah dan putih. Makanan utamanya adalah biji-bijian.

Gambar 3. Cendrawasih Raggiana
Gambar 3. Cendrawasih Raggiana

Cendrawasih Raggiana

Nama ilmiahnya adalah Paradisaea raggiana. Burung ini berasal dari wilayah Papua dan sama halnya dengan merpati mahkota biru, burung ini hampir punah. Burung ini memiliki banyak warna dalam morfologi tubuhnya. Bagian kepalanya terdapat bulu yang berwarna kuning cerah seperti warna matanya kuning. Paruhnya berwarna abu-abu kebiruan dan sekitar paruhnya terdapat bulu yang berwarna hitam kehijauan. Sayapnya memiliki kombinasi warna oren, coklat dan merah. Kakinya berwarna coklat gelap. Ekornya terdapat dua helai rambut yang berwarna hitam pekat. Makanannya adalah buah-buahan, serangga dan biji- bijian.

Gambar 4. Merak Hijau
Gambar 4. Merak Hijau

Merak Hijau

Luas wilayah hutan di Pulau Jawa yang kian sempit membuat populasi burung Pavo muticus ini semakin berkurang dan menyandang status terancam punah atau endangered. Hal tersebut disebabkan oleh perburuan liar akan kecantikan Burung Merak. Keunikan burung ini adalah ekornya yang dapat menutup dan mengembang seperti kipas juga warnanya yang sangat eksotis. Warna ekornya terdiri dari kombinasi warna hijau, coklat kekuningan serta biru yang membentuk corak berupa bulat-bulatan. Bulunya didominasi oleh warna hijau. Jambul yang tegak di atas kepalanya biasanya berwarna gelap seperti hitam ataupun coklat tua. Corak putih pada kelopak matanya. Kakinya berwarna abu-abu kebiruan. Paruhnya berwarna cerah kecil dan runcing. Leher yang panjang berwarna hijau kebiruan dan gradasi hijau tosca. Makanannya adalah sayuran buah, serangga dan biji-bijian.

Gambar 5. Elang Flores
Gambar 5. Elang Flores

Elang Flores

Nisaetus floris tersebar di Pulau Flores yang berada di Nusa Tenggara ini sudah menyandang status critically endangered akibat perburuan liar. Ciri-ciri Elang Flores ini adalah bagian terluar bulunya berwarna coklat kehitaman termasuk ekornya, bagian dada hingga perut berwarna putih bersih dan terdapat corak bintik-bintik tipis pada bagian dada ke atas dan memiliki jambul berbulu tipis berwarna putih. Kukunya berwarna hitam. Makanannya adalah daging karena burung ini adalah burung karnivora atau pemangsa.

Gambar 6. Jalak Bali
Gambar 6. Jalak Bali

Jalak Bali

Berhabitat di Pulau Bali, Leucopsar rothschildi ini merupakan burung endemik yang sering diincar oleh para pemburu sehingga burung ini menyandang status critically endangered. Ukurannya lebih kecil dibanding dengan jenis burung endemik Indonesia lainnya. Burung ini sangat suka kebersihan dan hidup berkelompok sehingga bulunya selalu terlihat putih bersih. Jalak Bali berbulu putih bersih dan memiliki corak biru di sekitar matanya, Burung ini memiliki helaian rambut yang panjang di kepalanya berwarna putih bersih. Makanan dari burung ini adalah buah-buahan dan serangga.

Gambar 7. Kukuk Tanah Sumatra
Gambar 7. Kukuk Tanah Sumatra

Kukuk Tanah Sumatra

Carpococcyx Viridis adalah burung endemik yang berhabitat di Pulau Sumatera. Burung ini memiliki panjang sekitar 55 sentimeter dan merupakan burung kukuk yang tinggal di hutan. Burung ini memiliki mahkota hitam, kaki hijau, ekor dan sayap hitam kehijauan, sisi terluarnya berwarna kombinasi hitam kehijauan. Terakhir di sekitar matanya berwarna biru dan hijau. Burung ini sudah dilindungi oleh kawasan suaka margasatwa di Pegunungan Barisan yaitu Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.

Gambar 8. Burung Hantu Celepuk Siau
Gambar 8. Burung Hantu Celepuk Siau

Burung Hantu Celepuk Siau

Otus manadensis siaoensis merupakan burung endemik yang hanya ditemukan di Pulau Siau. Burung hantu ini memiliki sayap dan ekor halus yang tumbuh hingga 17 sentimeter berwarna kombinasi coklat tua, coklat muda dan putih tulang. Sedikitnya vegetasi di Pulau Siau menyebabkan terancamnya kelestarian burung hantu ini.

Gambar 9. Raja Berkulit Hitam
Gambar 9. Raja Berkulit Hitam

Raja Berkulit Hitam

Symposiachrus boanensis merupakan burung endemik yang berhabitat di Pulau Boano. Ia memiliki paruh, mata dan bulu terluarnya berwarna hitam pekat. Ciri khasnya terdapat pada dagunya yang kecil dan hitam. Bagian leher hingga perutnya berwarna putih. Burung ini sangat suka berada di hutan subtropis lembab dan dataran rendah namun burung ini sudah menyandang status endangered yang diakibatkan oleh deforestasi berkelanjutan di Pulau Boano.

Gambar 10. Nuri Berwajah Biru
Gambar 10. Nuri Berwajah Biru

Nuri Berwajah Biru

Spesies burung yang bernama ilmiah Charmosyna toxopei merupakan burung endemik yang berhabitat di Pulau Buru. Degradasi yang terjadi di Pulau Buru membuat populasinya menjadi sedikit. Hal tersebut disebabkan oleh ketergantungan burung akan nektar dan serbuk sari pohon berbunga sebagai makanan utamanya. Namun kawasan suaka margasatwa Waeapo sudah memfasilitasi kelestarian akan burung nuri ini. Keunikannya adalah warna bulunya yang sangat eksotis. Bagian terluarnya berwarna hijau. Kaki dan bulu bagian kepala hingga perutnya berwarna biru. Matanya berwarna hitam dan dikelilingi oleh bulu putih di sekitar matanya. Paruhnya berwarna oren kekuning-kuningan. 

Gambar 11. Elang Bondol
Gambar 11. Elang Bondol

Elang Bondol

Merujuk dari artikel wanaswara sebelumnya, burung dengan nama ilmiah Haliastur indus ini merupakan burung endemik yang tinggal di Wilayah Pantai Indonesia. Burung ini merupakan burung endemik pemangsa atau karnivora. Burung ini menjadi maskot dari kota Jakarta dan juga Asian Para Games 2018 namun kelangkaannya membuat tidak banyak orang yang tahu akan Elang Bondol ini. Burung ini memiliki bulu berwarna putih di sekitar kepalanya tanpa jambul sehingga Elang ini disebut bondol. Bulunya merupakan kombinasi dari coklat tua dan warna putih, paruhnya berwarna kombinasi coklat dan kuning, kemudian matanya berwarna coklat pekat dengan hitam di bagian tengahnya.

Nah, itu semua baru sebagian jenis burung endemik Indonesia untuk selengkapnya kalian bisa temukan di sini karena jumlahnya yang begitu banyak tak cukup untuk diuraikan dalam satu artikel. Yuk kita lindungi terus keberadaan burung yang unik dan indah tersebut! Biarkan mereka hidup di alamnya dan sayangi mereka ya! demi kesejahteraan dan keseimbangan alam.

 

Penulis: Fitri Nurul Falah

 

Referensi Literatur

Ahmad, Z., Sinyo, Y., Ahmad, H., Tamalene, M. N., Papuangan, N., Abdullah, A., … & Hasan, S. (2017). Keanekaragaman jenis burung di beberapa objek wisata kota ternate: upaya mengetahui dan konservasi habitat burung endemik. SAINTIFIK@, 1(1), 26-31.

Latumahina, F. S., & Mardiatmoko, G. (2019). Distribution of Endemic Birds in Protected Forests in Indonesia. International Journal of Environmental and Science Education.

Prawiradilaga, D. M. (2020, March). Diversity and threats to endemic birds in the Wallacean region, Indonesia. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 473, No. 1, p. 012064). IOP Publishing.

Prawiradilaga, D. M. (2019). Orasi Profesor Riset-Keanekaragaman dan Strategi Konservasi Burung Endemik Indonesia.

Sulistyadi, E. (2017). Kemampuan kawasan nir-konservasi dalam melindungi kelestarian burung endemik dataran rendah Pulau Jawa studi kasus di Kabupaten Kebumen. Jurnal Biologi Indonesia, 6(2).

 

Referensi Gambar

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2018/09/24/negara-ini-memiliki-jumlah-burung-endemik-terbanyak-di-dunia

https://bobo.grid.id/read/081816314/punya-bulu-dan-mahkota-yang-cantik-jenis-burung-apa-ini-ya?page=all

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2015/09/14/indonesia-rumah-terbesar-bagi-burung-surga

https://www.inibaru.id/indo-hayati/burung-merak-hijau-si-cantik-yang-hampir-punah

https://animalnewsworld.blogspot.com/2020/03/6-elang-flores.html

https://bobo.grid.id/read/08706660/jalak-bali-burung-endemik-indonesia-khas-bali-?page=all

https://www.flickr.com/photos/[email protected]/5658629353

https://m.facebook.com/533882290068638/photos/a.533888453401355/543775809079286/?type=3

https://www.birdforum.net/opus/Black-chinned_Monarch

https://id.pinterest.com/pin/784470828813698721/

https://kanalkalimantan.com/habitat-elang-bondol-kian-terdesak/

 

LindungiHutan.com merupakan Platform Crowdfunding Penggalangan Dana Online untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan.

Kunjungi situs berikut https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk melakukan kegiatan dan aksi penghijauan teman-teman di berbagai daerah. Mari kita sama-sama melestarikan lingkungan dan menjaganya. 

Yuk bergabung bersama kami sebagai pioneer penghijauan di daerah tempat tinggalmu!

Author

Hitung emisi karbon dengan Imbangi.