Rian Ibram adalah seorang presenter tampan yang sedang naik daun. Setiap hari ia hadir menemani disalah satu stasiun televisi di acara gosip dan salah satu acara reality show. Pembawaannya yang fashionable dan elegan, tak disangka ia juga menyukai hal yang berbau alam. Saat melihat Rian Ibram yang banyak orang lihat adalah sosok lelaki kekinian yang hobi dengan gaya berpakaian. Tapi tentu tidak bisa menilai orang dari penampilan luarnya saja, ya.
Karena nyatanya pria satu ini juga sadar akan kerusakan hutan yang berdampak buruk bagi seluruh aspek kehidupan. Ini tak lepas dari kenangan masa lalunya yang dekat dengan hutan. Sejak kecil pria kelahiran Bandung ini sudah terbiasa keluar masuk area hutan. Karena opung (kakek / nenek) dari Rian memiliki lahan di tengah hutan Sumatera Utara. Sehingga ia tak asing lagi dengan hutan dan segala macam isinya.
Semakin dewasa, pria ini juga semakin sadar bahwa kondisi hutan sudah tak baik-baik saja. Karena kecintaan terhadap hutan, ia juga suka sekali dengan kegiatan mendaki gunung. Tentu saja kalau hutan di daerah gunung rusak. Maka tak ada gunung asri yang bisa dinikmati lagi. Semua sudah hancur bersama dengan hutan yang hancur. Maka sejak saat ini Rian sudah memulai untuk mengkampanyekan tentang hutan. Walau tidak dengan skala yang besar. Tapi ia berusaha untuk mampu mengkampanyekan seru sadar akan kerusakan hutan dengan teman-teman dekatnya.
Rian juga memakai barang-barang yang ramah lingkungan. Gaya hidup yang ia terapkan juga memikirkan keadaan hutan. Saat ini kesadaran tentang kerusakan hutan semakin tinggi. Banyak kalangan artis yang sadar akan kerusakan hutan. Ini langkah baik untuk mempengaruhi masyarakat luas untuk melakukan kampanye gaya hidup ramah lingkungan. Karena masyarakat kita mudah untuk mencontoh kalangan artis. Sehingga kehadiran Rian bisa menjadi pengaruh baik untuk masyarakat luas.
Fashion Yang Ramah Lingkungan
Fast fashion yang sedang menjadi tren di masyarakat ternyata membawa dampak cukup buruk terhadap lingkungan. Limbah yang dihasilkan bukan hanya limbah kain. Limbah air bekas produksi juga menambah carut marut kerusakan lingkungan. Pakaian yang sudah tak menjadi salah satu tren biasanya akan di buang begitu saja. Karena biaya daur ulang lebih mahal dari biaya produksi.
Gaya berpakaian yang semakin beragam. Banyak orang yang berlomba untuk tampil lebih trendy. Pakaian yang sudah tak lagi menjadi tren biasanya akan menjadi limbah tekstil. Memang banyak yang masuk ke pasar loak. Tapi tak sedikit pula yang menjadi masalah. Seperti masalah sampah yang semakin hari semakin banyak.
Di Kalangan selebriti sudah menjadi hal lumrah untuk mengikuti gaya busana kekinian. Gaya busana juga sudah salah satu faktor pendukung selebriti tampil menarik didepan layar kaca. Kebiasaan tersebut menjadi panutan untuk masyarakat umum yang menyukai dan mengidolakan seorang selebritis. Tapi tak selamanya kehadiran gaya berbusana selebriti menjadi hal yang buruk. Karena mereka dapat menyumbang kebiasaan baru tentang gaya berbusana. Maka dari itu kehadiran selebriti bisa menjadi pengaruh yang kuat terhadap pandangan masyarakat terhadap gaya berbusana yang ramah lingkungan.
Rian Ibram salah satunya. Ia membiasakan diri untuk memakai jenis pakaian yang lebih ramah lingkungan. Seperti bahan linen yang lebih tahan lama dari bahan yang lainnya. Selain mengurangi limbah tekstil. Tapi tetap bisa bergaya dengan ramah lingkungan. Sehingga ia bisa menjadi contoh yang baik untuk memakai gaya busana yang lebih ramah lingkungan. Ia juga mampu mengkampanyekan ke masyarakat luas tentang kesadaran untuk gaya berbusana yang lebih tahan lama. Daripada harus bergaya busana yang mengikuti tren dan cepat berubah.
Seharusnya pakaian menjadi kebutuhan primer. Tapi sekarang jelas menjadi kebutuhan tersier. Karena gaya busana bukan hanya untuk menutup bagian tubuh tertentu saja. Tapi malah menampilkan hal keindahan saat dipandang mata saja. Bergaya tentu saja tak salah sama sekali. Tapi semua harus seimbang. Karena kita hidup berdampingan dengan makhluk lainnya.
Video Tentang Kampanye Alam
Saat ini banyak sekali video tentang hutan yang bertebaran di sosial media. Akses untuk kampanye ini sudah sangat mudah sekali. Banyak pihak yang menyebar informasi yang tentang keindahan dan kerusakan hutan. Semua tumpah ruah dimanapun. Tapi, ada tapinya ini. Video tentang ini kurang diminati oleh masyarakat luas. Karena masyarakat lebih suka mengkonsumsi video yang menjadi pelarian dari realita kehidupan sehari-hari.
Sedikit sekali orang-orang yang suka menonton video tentang hutan. Penyajian video sudah sangat bagus sekali. Bisa dibilang jika untuk kualitas video yang disebarkan pada khalayak umum sudah bagus. Hanya saja minta masyarakat kurang pas dengan materi yang disajikan didalam video. Materi tentang kerusakan hutan yang terlalu berat. Itulah yang menjadi masalahnya. Karena masyarakat lebih suka tentang hal-hal berbau hiburan sesaat saja.
Rian Ibram menjadi salah satu selebriti yang menyukai tentang hal yang berbau hutan dan alam. Ia juga telah mengikuti salah satu video tentang Hutan Nagari Sungai Buluh di Sumatera Barat. Meski tak banyak masyarakat yang mengetahui konsep video yang seperti ini. Rian tetap semangat untuk terus belajar dari menonton video tentang hutan.
Dari video tersebut Rian telah belajar tentang gaya hidup masyarakat sekitar hutan Nagari. Masyarakat disana hidup dengan berdampingan dengan hutan. Tidak boleh merusak hutan. Mereka hidup bergantung dengan hutan malah. Karena semua kebutuhan mereka sedikit banyaknya terpenuhi dari dalam hutan. Hutan menjadi pasar yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Karena simbiosis mutualisme antara hutan dan manusia terjalin baik. Ha, dari situlah kemakmuran manusia dan hutan terjadi dengan baik. Hutan yang dirawat baik akan mendatangkan kebaikan pula pada manusia. Itulah hal yang Rian Ibram dapatkan dari video tentang Hutan Nagari Sungai Buluh, Sumatera Barat.
Dari hal kecil saja kita bisa mendapatkan banyak hal. Contohnya Rian Ibram yang waktu senggang digunakan untuk menonton video tentang hutan. Kesadaran akan hutan semakin bertambah. Ia semakin sadar bahwa hutan kita tidak sedang baik-baik saja. Hutan kita perlu kita bantu untuk pulih. Agar kesejahteraan manusia juga tercapai. Tanpa kita sadari, hitam juga menjadi salah satu alat untuk kesejahteraan kita. Salah satu contohnya, jika hutan tetap t terjaga maka air tanah tersimpan dengan baik. Petani tidak kesulitan mendapatkan air. Hasil panen petani tersebut akan melimpah karena ketersediaan air yang cukup untuk petani tersebut butuhkan.
Kelas Online Tentang Hutan
Agak rasanya saat mendengar kalimat kelas online tentang hutan. Karena memang jarang sekali topik yang seperti ini diangkat pada khalayak umum. Kelas online seperti ini memang angin segar yang baru saja datang dari hutan. Begitu kira-kira frase yang tepat untuk konsep baru ini.
Kegiatan kelas online ini diadakan pertama kali oleh HII (Hutan Itu Indonesia). HII adalah organisasi yang bergerak dibidang kehutanan. Mereka banyak membuat kampanye untuk keberlangsungan hutan Indonesia. Karena kebanyakan masyarakat kurang peduli dengan hutan Indonesia yang notabene adalah hutan hujan tropis terbesar ketiga di dunia. Tapi apa gunanya kita memiliki penghargaannya tersebut. Jika kita tak pandai merawat hutan kita sendiri.
Rian mengikuti kelas online yang berlangsung 4 kali seminggu. Kelas online ini bertajuk ‘kelas suka hutang’ orang yang mengikuti kelas online ini dihitung sebagai sukarelawan. Di kegiatan tersebut sukarelawan HII dibekali pengetahuan tentang hutan. Ini sudah pasti sangat baik untuk menambah wawasan tentang keberadaan hutan yang lebih kompleks dari yang kita ketahui. Ini juga salah satu awareness pada sukarelawan yang ikut serta di dalam jelas online. Bahwa hutan Indonesia tak lagi sama saat zaman dahulu. Hutan perlu dukungan yang kuat. Terutama dari manusia itu sendiri.
Berdonasi Untuk Pohon Dan Hutan
Untuk satu ini seperti sudah menjadi salah satu tren di kalangan anak muda. Berdonasi bibit pohon untuk penanaman di daerah yang hutan daerah tersebut mengalami kerusakan. Masalahnya hutan Indonesia mengalami kerusakan yang cukup parah. Sedangkan tren ini belum viral. Sehingga tak banyak orang yang melakukan donasi. Tapi lebih baik sedikit yang lama-lama menjadi hutan lebat, kan. Daripada hutan kita gundul selamanya.
Apa yang dilakukan oleh Rian Ibram lebih menarik daripada donasi biasanya. Karena donasi untuk hutan ini tak menyumbang dengan banyak bibit pohon. Tapi dengan tema adopsi pohon dan adopsi hutan. Menarik bukan mendengar temanya, padahal baru saja mendengar tema.
Adopsi pohon sendiri memiliki arti merawat dan memelihara satu pohon atau lebih (sesuai berapa jumlah yang kita adopsi) untuk kelestarian hutan Indonesia. Jadi dengan langkah sekecil ini diharapkan pohon yang telah diadopsi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Agar hutan Indonesia bisa pulih kembali. Dan kita akan bangga dengan julukan Zamrud Khatulistiwa. Kalau tak ada hutan darimana kata zamrud berasal. Malah nanti dijuluki gurun khatulistiwa, jika hutan kita tidak ada. Itu sama sekali tidak menyenangkan.
Tentu saja ada rasa bangga tersendiri jika pohon yang diadopsi bisa tumbuh dan menjadi bagian hutan Indonesia. Langkah yang diambil oleh Rian tampak nyata sekali. Langkah kecil yang setiap orang bisa melakukannya.
Satu lagi adopsi hutan. Kalau yang satu ini ranahnya cukup besar. Karena kita merawat dan melestarikan hutan dan segala isi didalamnya. Agar kehidupan di dalam hutan dapat berlangsung dengan baik. Keseimbangan alam akan tercapai. Tapi dengan usaha yang lebihnya lagi tentunya. Karena luas hutan yang sangat luas.
Ternyata masa kecil Rian Ibram masih melekat erat di ingatannya. Hutan menjadi pelengkap hidup Rian Ibram. Ia bermain di hutan sekitar lahan perkebunan opungnya. Rasanya hutan telah menjadi bagian di dirinya. Setiap kegiatan Rian, ia memikirkan dampak apa yang akan hutan tanggung. Dari hal tersebut ia juga memikirkan kegiatan apa yang harus dilakukan dengan baik untuk keberlangsungan hutan.
Kecintaannya terhadap hutan juga membawanya melakukan kegiatan mendaki gunung. Ia juga aktif di sosial media membagikan kegiatan mendaki gunung. Ternyata memang artis satu ini menyukai hutan. Meski ia tak memiliki tampang pencinta alam yang biasanya urakan. Tak semua pecinta alam urakan pastinya.
Penulis : Putri Handayani
Referensi literatur
Tandika, Akira. 2021. Rian Ibram sejak kecil sudah akrab dengan hutan.
https://suryawiki.tribunnews.com/2021/02/17/rian-ibram-sejak-kecil-sudah-akrab-dengan-hutan ( Diakses pada tanggal 4 April 2021)

Referensi gambar
https://suryawiki.tribunnews.com/2021/02/17/rian-ibram-sejak-kecil-sudah-akrab-dengan-hutan
LindungiHutan.com adalah Platform Crowdfunding Penggalangan Dana untuk Konservasi Hutan dan Lingkungan. Kunjungi situs https://lindungihutan.com/kampanyealam untuk mendukung penghijauan yang ada di seluruh Indonesia. mari bersama menjaga dan melestarikan hutan seluruh Indonesia.
Yuk jadi pioneer penghijauan untuk hutan Indonesia yang lebih baik.